Indonesia Zaman Now, Angka Stunting Tinggi, Obesitas Juga tinggi!

By Nia Lara Sari, Kamis, 14 Desember 2017 | 22:42 WIB
masalah tumbuh kembang anak ()

Nakita.id - Dalam rangka mewujudkan program Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu "Indonesia Ramah Anak 2020", salah satu hal yang yang harus dicapai adalah pemenuhan gizi yang baik untuk keluarga.

Pemenuhan gizi yang baik untuk keluarga memang menjadi tanggung jawab semua pihak.

Namun di dunia kesehatan anak indonesia saat ini terjadi suatu hal yang bertolak belakang.

BACA JUGA Dr. Reisa Broto Asmoro: Jangan Ganti ASI Dengan Susu Kental Manis!

Menurut data terakhir Rikesdas (2013) menunjukan, angka stunting (pendek) yang menjadi indikator kekurangan nutrisi pada anak menigkat. Di Indonesia tahun 2007 angka stunting di Indonessia sebesar 36,8 persen, 2010 menunjukan angka 35,6 persen dan pada 2013 pada anka 37,2 persen.

Disisi lain, angka obesitas (kegemukan) yang menjadi indikator kelebihan zat gizi juga meningkat. Dari data riskesdas Secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen.

BACA JUGA Lucu! Raffi Kasih Nagita Kado, Rafathar Langsung Bereaksi Seperti ini

Lalu mengapa hal ini bisa terjadi ya Moms?

Menurut dr. Marya W Haryono, M.Gizi, Sp. GK, saat diwawancara di acara Fun Discussion (14/12) yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Jurnalis Penulis Kesehatan (K2JPK) bersama Kementerian Negera Peranan Wanita dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, pengaturan gizi pada aank dimulai dari keluarga.

Agar status gizi anak tidak kurang dan tidak lebih Moms harus memberikan anak makanan bervariasI yang bergizi seimbang untuk mencegah masalah tumbuh kembang pada anak.

BACA JUGA Kenapa Bulu Kemaluan Keriting dan Kusut? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Dokter Marya juga membagikan tips kepada Moms untuk memenuhi keseimbangan nutrisi pada anak.

Moms harus memberikan anak makanan yang mengandung gizi seimbang, yaitu makanan yang bervariasi.

Jika Moms tidak dapat memberikan anak susu yang menjadi sumber protein dan kalsium, maka Moms harus mencari makanan alternatif yang dapat menmenuhi kebutuhan protein dan kalsium pada anak.

BACA JUGA Gangguan Tidur Hingga Bunuh Diri, Dampak Pelecehan Seksual pada Wanita

Moms juga tidak harus menghitung banyaknya kalori yang dikonsumsi anak. Mudahnya berikan porsi makan anak yang baik. Makan tiga kali sehari, diberikan snack, dan minum cukup, dan bila perlu diberikan susu.

Seperti porsi makan yang baik? dalam satu piring, usahakan ada makanan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat. Apa saja makanannya, hewani dan nabati. Boleh ikan, boleh ayam, boleh daging, boleh sayur, dan buah-buahan. "Di Indoensia ini semua mudah didapat, dan tidak perlu sumber mahakan makanan mahal. Salmon, misalnya, zat gizinya tidak lebih bagus dari ikan kembung, lo."

Perlu Moms pahami juga, patokan gizi anak terpenuhi adalah berat badannya sesuai dengan tinggi badanya, anak mampu bersosialisasi dengan baik dan anak tidak mudah sakit.

Hal-hal simpel inilah yang perlu kita pahami agar gizi anak dan keluarga menjadi seimbang.

Dan secara langsung Moms telah berperan dalam menecegah masalah tumbuh kembang anak di Indonesia seperti stunting dan obesitas.