Nakita.id – Munculnya emosi, senang, sedih dan amarah dalam hubungan rumah tangga adalah hal yang wajar.
Terkadang, karena rasa amarah yang memuncak atau karena telah lama dipendam, tanpa sadar Moms atau mungkin Dads menggunakan nada tinggi bahkan hingga berteriak.
Dads mungkin akan bisa sedikit memaklumi Moms ketika emosi hingga berteriak, namun saat keadaan kembali normal mungkin apa yang telah Moms lakukan menyakiti hati Dads, dan perselisihan berlanjut.
Berteriak dapat merusak hubungan.
Biasanya orang yang berteriak memiliki tujuan untuk mendapatkan keunggulan dalam situasi tertentu dan teriakan adalah cara mereka untuk memeroleh kendali atas situasi tersebut.
Berteriak ketika berdebat akan menghancurkan komunikasi yang sehat dan kedekatan hubungan.
Saat Moms marah kemudian berteriak, ada berbagai alasan mengapa hal itu dilakukan.
Yang paling sering berteriak mengindikasikan masalah dalam jiwa orang tersebut.
Berteriak adalah cerminan ketidakstabilan emosional seseorang, meski teriakan dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan dan dominasi.
Alasan pertama adalah keterampilan mengatasi emosi yang buruk.
Baca juga: Yakinlah, Lewat Cara Mudah ini, Suami Bisa Menjadi Pendengar yang Baik
Banyak orang berteriak karena mereka sulit untuk mendinginkan kepala dalam situasi tertentu.