Dads mungkin kerap melihat bahwa pertengkaran dan perselisihan kerap diawali dengan saling membentak.
Jika Moms mulai membentak Dads, jangan sampai teriakan itu menyebabkan konfrontasi fisik.
Jangan bereaksi secara agresif pada orang yang juga memiliki kecenderungan agresif.
Ini layaknya menuangkan minyak pada bara api, hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar.
Baca Juga: Ternyata, Kebiasaan ini Berisiko Besar Sebabkan Munculnya Kanker Hati
Kelima, perilaku belajar.
Beberapa orang suka menggerutu mungkin saja karena mereka tumbuh dalam keluarga di mana orangtua suka membentak.
Orang yang tumbuh dalam kondisi keluarga seperti itu kemudian mempelajari perilaku tersebut untuk mengatasi masalah.
Akibatnya, berteriak selalu menjadi reaksi mereka terhadap kekacauan.
Keenam, merasa terabaikan.
Moms suka membentak saat marah mungkin karena merasa orang lain tidak mendengarkannya.
Hal ini juga kerap terjadi saat Moms mengurus si kecil.
Moms atau bahkan mungkin Dads merasa bahwa anak-anak tidak mau mendengar perintah yang diberikan, karena kesal mengulangi dan mengingatkan si kecil, Moms atau Dads malah membentak.
Jika Moms kerap membentak di rumah, coba berikan waktu luang untuknya agar pikiran lebih jernih dan dingin.
(Fairiza Insani/Nakita.id)
Sumber: https://www.lifehack.org/627394/the-best-way-to-react-when-someone-is-shouting-at-you-in-anger
Source | : | LifeHack |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR