Sambungan-sambungan ini dipicu oleh berbagai interaksi yang terjadi antara orangtua dengan anak.
Misalnya, ketika anak lapar diberi makan, ketika anak takut dipeluk, ketika anak menangis digendong, dan lain sebagainya.
Gambaran-gambaran adegan ini akan selalu tersimpan di dalam memori otaknya.
BACA JUGA: Bukan Matematika, Pelajaran Inilah yang Bisa Membuat Anak Cerdas
Mandiri
Pola asuh AP juga bermanfaat untuk kemandirian anak.
Anak akan menyimpan memori kebersamaan antara dirinya dan orangtuanya ketika ia memasuki usia 18-20 bulan.
Ia dapat mengingat kebersamaan itu dan attachment yang terbangun antara dirinya dan orangtuanya.
Dengan begitu, ketika ditinggal orangtuanya ia akan tetap merasa nyaman karena menyadari bahwa walaupun orangtuanya tidak ada tetapi ia tetap bisa merasa mereka ada di sana bersamanya.
BACA JUGA: Perkembangan Kemandirian Pada Bayi
Lebih Sehat
Pada umumnya, orangtua yang menerapkan pola asuh AP sadar betul akan pentingnya makanan yang bergizi bagi tumbuh kembang anak.