Kontroversi Diet Keto, Dokter Gizi Klinis: Thin Outside Fat Inside!

By Nia Lara Sari, Jumat, 15 Desember 2017 | 19:01 WIB
DIET KETO ()

Nakita.id - Diet Ketogenic atau yang dikenal dengan diet keto sedang hangat diperbincangkan.

Pasalnya, banyak pro dan kontra karena pola makan diet keto ini memilih mengonsumsi makanan rendah karbohidrat, tapi tinggi lemak. Contoh, lebih memilih mengonsumsi sirloin steak daripada mengonsumsi pizza, lebih memilih mengonsumsi tunjang daripada nasi uduk.

Mereka yang menjalankan diet keto mengaku, jika diet ini adalah diet terbaik dan hasil yang didapatkannya tak hanya mampu menurunkan berat badan secara cepat, tapi juga menyehatkan.

BACA JUGA Mulai dari Kesehatan Mental Hingga Kesehatan Fisik, Begini Manfaat Kopi

Namun, ada juga pihak yang tidak menyarankan diet ini untuk dilakukan karena dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit yang dapat mengancam nyawa.

Dalam Fun Discussion yang bertema Cukupi Kebutuhan Gizi Keluarga, Jangan Salah Pilih Susu, Bunda Indonesia Bisa! (14/12/2017), ada salah satu pernyataan dari dr. Marya W Haryono, M.Gizi, Sp. GK yang sangat menarik yaitu seseorang yang menjali diet keto dapat terlihat kurus, namun di dalam tubuhnya bisa jadi terdapat timbunan lemak yang membahayakan nyawanya.

BACA JUGA Turunkan 5,5 Kg dalam Seminggu dengan Diet Telur, Begini Caranya!

Diet keto adalah diet dengan pola makan rendah karbohidrat namun tinggi lemak.

Sedangkan tubuh manusia membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi dan nutrisi untuk bergerak. Misal, berlari, mengangkat beban, berolahraga, beraktivitas sehari-hari.

Karena dengan diet keto tubuh tidak mendapatkan asupan karbohidrat untuk sumber energi, maka tubuh harus mengambil dari sumber lain yang ada di dalam tubuh, yaitu lemak itu sendiri.

BACA JUGA Moms, Ini Dia Rekomendasi Produk Long-Lasting Lip Yang Cocok Digunakan Untuk Pesta Akhir Tahun

Inilah yang menimbulkan pemikiran bahwa mengonsumsi lemak dan membakarnya menjadi energi akan membuat tubuh menjadi kurus.

Tubuh memang akan menjadi kurus dengan cepat karena konsumsi karbohidrat yang kurang. Itu merupakan sisi positifnya.

Namun negatifnya, mengonsumsi tinggi lemak sangat berbahaya bagi tubuh. Alih-alih ingin kurus justru penyakit yang akan datang. Seperti; penyakit hipertensi, stroke, jantung.

BACA JUGA Moms, Ini Dia Rekomendasi Produk Long-Lasting Lip Yang Cocok Digunakan Untuk Pesta Akhir Tahun

"Tubuh secara alamiah mampu membentuk dan menjaga kadar kolesterol, namun jika sudah berlebih itu yang menyebabkan penyakit." Papar Marya.

Kadar kolesterol yang tinggi ini berasal dari konsumsi makanan berlemak, seperti jeroan atau makanan-makanan favorit para pelaku diet keto dalam jangka waktu yang lama.

Kadar kolesterol yang tinggi lama-kelamaan akan membuat tertimbun di dalam darah.

Lambat laun akan menyebabkan penyakit pada sistem kardio vaskuler (jantung dan pembuluh darah).

BACA JUGA Berapa Tahun Jarak Aman Kehamilan Ibu Melahirkan? Ini Penjelasannya

Mulai dari sumbatan pembuluh darah hingga stroke yang mengancam nyawa.

"Jadi untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah, makanan berlemak seperti jeroan, daging merah, udang, cumi, kepiting harus dihindari". lanjut dr. Marya.

"Orang yang melakukan diet keto harus rutin periksa kesehatan, supaya kondisi kesehatannya secara medis selalu terpantau dengan baik," tegas Marya.