Nakita.id - Diet ketogenik sebagai metode diet yang diklaim efektif menurunkan berat badan dengan cepat masih sangat populer.
Banyak orang yang akhirnya tertarik mengikuti cara diet yang menganjurkan banyak konsumsi lemak ini.
Diet ketogenik memang menganjurkan pelakunya untuk membatasi karbohidrat dan memperbanyak konsumsi lemak dan protein.
Bagi banyak orang yang "takut sengsara" saat menurunkan berat badan, diet ketogenik memang dianggap "surga".
Meski demikian, sebenarnya para ahli gizi tidak merekomendasikan diet ini.
Baca juga: Tampil Sederhana, Rumah Sejumlah Artis Indonesia Ini Seperti Istana!
Menurut dr.Cindiawaty Pudjiadi, spesialis gizi klinik, kebanyakan pelaku diet keto mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh.
"Padahal konsumsi lemak jenuh akan meningkatkan risiko penyakit, mulai dari penyakit jantung, kolesterol tinggi, sampai penyakit kanker," ujar Cindiawaty.
Ia menuturkan, penelitian mengenai diet keto masih belum banyak. "Pada awalnya diet ini dibuat untuk mengobati epilepsi," ujarnya.
Menurut dia, diet yang paling baik adalah pola makan bergizi seimbang dan sesuai dengan konsisi kesehatan setiap orang.
"Ada orang yang tidak boleh mengonsumsi makanan tinggi lemak, ada yang butuhnya lebih banyak," ujar dokter dari RS Medistra Jakarta ini.
Baca juga: Pernah Temukan Benjolan di Tangan atau Kaki Seperti Ini? Simak Info Medisnya
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR