Bak Mengabaikan, Ternyata BMKG Sudah Berikan Peringatan Dini Tentang Banjir dan Cuaca Ekstrem Sebanyak Dua Kali Sebelum Terjadinya Kisah Nahas Susur Sungai

By Shinta Dwi Ayu, Minggu, 23 Februari 2020 | 16:50 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia, Dwikorita Karnawati (tengah) saat jumpa pers di BMKG Staklim Mlati. (Christi Mahatma Wardhani)

Nakita.id - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan berita nahas yang menimpa ratusan siswa SMPN 1 Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 

Pada (21/2/2020) SMPN 1 tersebut menggelar kegiatan pramuka dengan agenda susur sungai

Kegiatan tersebut dilakukan di sungai Sempor. Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi Yogyakarta Jawa Tengah. 

Baca Juga: Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Punya Ide Susur Sungai Tapi Lebih Pilih Meninggalkan Siswanya, Akhirnya Ditetapkan Sebagai Tersangka

Ada ratusan siswa yang mengikuti kegiatan susur sungai pada saat itu. 

Namun, siapa sangka kegiatan tersebut justru berujung petaka. 

Ada sejumlah siswa yang tewas lantaran terseret arus banjir ketika melakukan kegiatan susur sungai tersebut. 

Bahkan tim SAR sendiri pun mengaku, cukup alami kesulitan ketika mencari korban-korban yang hilang. 

Adanya kejadian nahas tersebut membuat ketua Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yakni Dwikorita Karnawati angkat bicara. 

Baca Juga: 9 Siswa SMP Tewas dalam Tragedi Susur Sungai di Sleman, Ahli Beri Komentar Menohok Ini

Dwikorita juga mengaku sudah memberikan peringatan dini terkait dengan curah hujan dan cuaca ekstrem sebelum kegiatan susur sungai tersebut dilaksanakan. 

Dwikorita juga mengaku, pihak BMKG sudah memberikan perkiraan cuaca selama tujuh hari dan selalu diulang setiap harinya kepada masyarakat. 

Sebelum terjadi banjir, BMKG telah memberikan peringatan dini sebanyak dua kali.

Peringatan dini pertama disampaikan pada pukul 13.15 WIB.

Peringatan dini tersebut dikeluarkan karena muncul awan Kumolunimbus yang bergerak masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Sleman bagian Utara. 

"Peringatan dini pertama kita keluarkan dan berlaku pukul 13.45 WIB sampai 15.45 WIB. Peringatan dini itu karena dari pantauan radar ada awan CB (Kumolunimbus) belum masuk DIY, tetapi diperkirakan akan masuk DIY dalam waktu 30 menit," katanya saat jumpa pers di BMKG Staklim Mlati, Sabtu (22/02/2020).

Peringatan dini yang kedua dikeluarkan sekitar pukul 15.00 WIB, karena muncul awan Kumolunimbus yang berpotensi hujan ekstrem.

Dwikorita turut berbelasungkawa atas terjadinya kecelakaan sungai saat susur sungai di sungai Sempor, yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.

Baca Juga: Menyayat Hati, Salah Satu Siswi Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dikebumikan Bertepatan di Hari Ulang Tahun, Begini Momennya

"Kami mengucapkan turut berdukacita atas kejadian tersebut. Kami dapat laporan ada 10 yang meninggal, meskipun belum semua ditemukan. Kami prihatin atas kejadian ini,"ujarnya. 

Ia meminta masyarakat untuk terus mengakses informasi BMKG, baik melalui sosial media BMKG, juga call center (0274) 2880151/52.