Fenomena Baru, Memberikan MPASI Dengan Cara Responsive Feeding

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 20 April 2018 | 20:30 WIB
Responsive feeding adalah prinsip pemberian MPASI yang berdasarkan pada kebutuhan kapan bayi membutuhkan makan, bukan pada jadwal pemberian makan yang ketat. (Kinderling Kids Radio)

Pemberian MPASI dengan responsive feeding juga membantu Moms dalam mengatur porsi dan frekuensi makan, sesuai kebutuhan atau usia bayi.

Misalnya, mulai enam bulan, bayi mengonsumsi MPASI alami buatan rumah dua kali sehari, dengan selingan dua kali buah, sambil tetap menyusu ASI.

Frekuensi dan porsi makan perlahan bisa bertambah, sesuai usia. Lagi-lagi, tak ada aturan baku untuk pengaturan makan pada bayi ini.

Moms perlu responsif terhadap kebutuhan anaknya. Saat usia 7-8 bulan misalnya, lihat kondisi bayi jika ingin menambah porsi atau frekuensi makan.

Begitu pun ketika bayi berusia 8-9 bulan, frekuensi makan bisa menjadi tiga kali sehari, ditambah selingan, tanpa melupakan pemberian ASI.

BACA JUGA: Angkat Kaki Selama 20 Menit Setiap Hari, Rasakan 5 Manfaat Ini

“Ada juga bayi yang makan sedikit tapi lebih sering frekuensinya. Setiap anak berbeda, Moms perlu melihat kebutuhannya," saran Meta.

Berikut perilaku pemberian makan dengan menerapkan asuhan psikososial yang direkomendasikan WHO (responsive feeding)

- Mempelajari dan merespons tanda-tanda lapar dan kenyang pada bayi. Jangan biarkan bayi menangis kelaparan, jangan juga tetap memberikan makanan saat bayi terlihat kenyang.