Rangkuman Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga, Asal-usul Kerajinan Favorit Wisatawan Mancanegara

By Ratnaningtyas Winahyu, Sabtu, 25 April 2020 | 12:47 WIB
Rangkuman Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga (Kompas.com/Ricky Martin )

Nakita.id – Jangan panik dulu jika tak sempat menonton, berikut Rangkuman Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga yang tayang di TVRI, Sabtu (25/4/2020).

Mengingat wabah virus corona masih menyerang Indonesia, pemerintah lantas memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Untuk memudahkan para siswa belajar di rumah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun menghadirkan berbagai materi program belajar.

Salah satu yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SMA/SMK sederajat pada Sabtu (25/4/2020) ini adalah tentang Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga.

Baca Juga: Asal Usul dan Cara Membuat Perahu Pinisi, Mulai dari Pembuatan Tanpa Paku hingga Ritual Khusus

Melansir dari Tribun Pontianak, Saparua merupakan sebuah pulau di Maluku Tengah.

Pulau kecil ini sekaligus sebagai kecamatan yang memiliki tujuh buah negeri, salah satunya adalah Ouw, yang masuk ke dalam Kecamatan Saparua Timur.

Bukan tanpa alasan pulau ini disebut Negeri, sebab pada pulau tersebut terdapat desa adat yang dipimpin oleh raja yang kedudukannya sama seperti kepala desa.

Ouw merupakan negeri paling terakhir di Pulau Saparua.

Baca Juga: Materi dari Siasat Seni dan Industri Kreatif Menghadapi Pandemi Episode 1 TVRI, Ternyata Wabah Corona Membawa Sisi Positif Tersendiri untuk Para Pelaku Seni

Sebagai negeri yang dikelilingi oleh laut, Ouw memiliki tepi pantai yang sangat indah bernama Tanjung Ouw.

Menariknya, nama Tanjung Ouw ini bahkan sampai digubah menjadi lagu, yang mana dipopulerkan oleh penyanyi Bob Tutupoly di era 50-an.

Tak heran bila Tanjung Ouw sampai dibuat menjadi lagu.

Sebab, Tanjung Ouw memiliki keindahan karang yang amat membentang luas.

Selain itu, pantainya juga sangat indah dan memiliki air yang jernih, seakan begitu menggoda untuk berenang.

Baca Juga: Sederet Suplemen Penting untuk Bayi di Masa MPASI Selama Ramadhan, Apa Saja Moms?

Seperti pantai pada umumnya, bila berkunjung ke Tanjung Ouw, wisatawan akan melihat banyak kapal motor milik nelayan berlalu lalang mencari ikan.

Akan tetapi, keindahan Ouw tak berhenti sampai di situ.

Tak hanya keindahan laut, Ouw juga dikenal akan kerajinan gerabah.

Bahkan, Ouw ternyata merupakan satu-satunya penghasil gerabah dan tembikar di Kepulauan Maluku.

Produksi gerabah dari Ouw biasanya dikirim ke berbagai daerah, seperti Pulau Seram dan Ambon.

Baca Juga: Cek Fakta: Air Kelapa Dipercaya Bikin Putih dan Bersih Kulit Bayi, Benarkah Demikian? Begini Penjelasan Ahli

Pembuatan gerabah di Ouw ini juga sangat diminati wisatawan, khususnya turis mancanegara.

Mulai yang berasal dari Belanda, Inggris Raya, hingga Swiss.

Menariknya, wisatawan tidak hanya dapat melihat proses pembuatannya, namun juga bisa mencoba sendiri membuat gerabah atau tembikar yang diajarkan langsung oleh para perajin di sini.

Baca Juga: Angka Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Maju, Benarkah Vaksin Sejak Bayi Ini Pengaruhnya?

Jika ada kesempatan ke Ouw, jangan lupa juga mengunjungi Rumah Baile yang sering dijadikan tempat untuk melangsungkan acara adat.

Di sekitar situ, ada pula Benteng Ouw yang letaknya berada di tengah pemukiman.

Menurut cerita, Benteng Ouw dibangun oleh Portugis ketika datang ke wilayah Kepulauan Lease.

Namun, kepemilikannya direbut oleh Belanda tak lama setelah berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Maluku.

Baca Juga: Niatnya Ingin Ibadah Tetap Jalan, Tapi Ternyata Puasa Bagi Ibu Menyusui Bisa Terhambat karena Hal Ini

Tak jauh dari Desa Adat Ouw, wisatawan dapat berkunjung ke Desa Adat Ullath.

Kedua desa adat ini memang sangat berdekatan.

Konon, dulu Ullath memang masuk ke dalam wilayah Ouw. Namun, entah karena apa, Ulath akhirnya memiliki wilayahnya sendiri, tapi tetap bersebelahan dengan Ouw.

Hal lain yang tidak boleh terlewatkan adalah menyaksikan beberapa tradisi di Ullath.

Baca Juga: Moms, Ayo Kawal Awal Kehidupan Si Kecil Lewat ASI Eksklusif

 Pertama, Tradisi Upu Latu yang mengumpulkan semua keluarga bermarga Pical.

Kedua, Tradisi Makang Kalapa Isi. Tradisi ini hanya ada di Ullath dan masih dijalankan hingga saat ini.

Tradisi makan bersama tersebut mengharuskan adanya kehadiran kepala di meja makan, baik yang sudah berubah bentuk menjadi santan atau sebagai bumbu pelengkap.

Itu dia materi dari Rangkuman Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga yang tayang di TVRI Sabtu 25 April 2020.

Baca Juga: Ibu Menyusui Perlu Membatalkan Puasa Bila Ditakutkan Berdampak pada Bayi, Wajib Mengganti?

Artikel ini telah tayang di Tribunpontianak.co.id dengan judul, “Rangkuman Dokumenter Gerabah Ouw Sempe Balanga Materi SMA Edisi Sabtu 25 April di TVRI.