Bak Petir di Siang Bolong, Seorang Pakar di Tanah Air Sebut Indonesia Bahkan Belum Masuk Puncak Virus Corona: 'Terlalu Optimis Jadi Berbahaya'

By Rachel Anastasia Agustina, Rabu, 29 April 2020 | 12:37 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Tim SUTD menggunakan perhitungan dengan model SIR, akronim dari susceptible (rentan)-infected (tertular)-recovered (sembuh) untuk memperkirakan kurva pandemi virus Corona di suatu negara dan kapan akan berakhir.

Ahli menggunakan pengkodean dari Milan Batista dan data dari Our World in Data.

Dalam situs mereka, tim mengatakan bahwa pelaporan ini hanya bertujuan untuk penelitian dan edukasi, yang mungkin memiliki kesalahan.

Baca Juga: Jadi Istri Rezky Aditya dan Sedang Hamil, Citra Kirana Singgung Kesedihan di Tengah Pandemi Corona yang Melanda: 'Sedih Banget'

 

"Pembaca harus mencerna prediksi apa pun dengan hati-hati. Terlalu optimis dengan perkiraan tanggal kapan akan berakhir akan menjadi berbahaya dan dapat melonggarkan disiplin serta kontrol diri, dan justru perputaran virus dapat terus terjadi," tulis tim dalam situs mereka.

Namun, benarkah saat ini Indonesia sudah memasuki periode puncak pandemi Covid-19?

Puncak corona di Indonesia

Indonesia belum memasuki puncak Covid-19. Demikian kata pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.