Senjata Makan Tuan, Sarah Keihl Pantas Was-was karena Candaan Lelang Keperawanan Bisa Berujung Penjara Sampai 6 Tahun

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 22 Mei 2020 | 19:35 WIB
Selebgram Sarah Keihl (Instagram/@sarahkeihl)

Nakita.id - Selebgram cantik, Sarah Keihl berhasil membuat dunia maya geger dengan postingannya.

Perempuan cantik ini mengaku ingin menjual keperawanannya senilai dua miliar rupiah guna membantu para korban Covid-19.

Hanya saja, setelah menuai kritikan pedas, mantan kekasih dr. Anton Tanjung ini buru-buru mengeluarkan klarifikasi.

Baca Juga: Tips Penting dari Pakar Soal Apa yang Harus Moms Persiapkan untuk Melahirkan Aman di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Saja?

 

Sarah Keihl mengatakan bahwa ia bermaksud untuk menyindir masyarakat yang kurang sadar atas situasi berbahaya dampak covid-19.

Ia juga mengaku tak berniat sedikit pun menipu masyarakat, sehingga ia pun meminta maaf dan menyebut bahwa aksinya hanya sebuah sarkasme belaka.

Rupanya, aksi kontroversional Sarah Keihl bisa dikenai pasal 27 ayat 2 UU Nomor 19 Athun 2018 tentang ITE dan mendapat hukuman pidana maksimal 6 tahun penjara.

Hal itu disampaikan oleh Agus Riewanto selaku Ahli Hukum dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

"Itu yang disampaikan ketika dia menjual keperawanan itu kan aspek susila, sesuatu yang dijunjung tinggi masyarakat tetapi dia informasikan secara daring di elektronik, secara main-main itu melanggar kesusilaan," ungkap Agus saat dihubungi Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Kamis (21/05) malam.

Selain itu, menurut Agus, Sarah Keihl juga melanggar Pasal 296 jo Pasal 506 KUHP.

Agus mengatakan bahwa perbuatan Sarah Keihl dianggap melakukan pekerjaan mucikari secara online.

Baca Juga: Alami Pendarahan Hebat Sebelum Kehilangan Calon Bayinya, Sang Suami Ungkap Jane Shalimar Masih Berharap Mukjizat di Detik-detik Terakhir

 

"Bisa dikenai Pasal 296, Pasal 506 KUHP, di dua pasal itu intinya itu seseorang untuk menjadi mucikari dan PSK."

"Kalau yang dikatakan Sarah itu ada unsur dia menjual keperawanan, dia bisa ada unsur-unsur ini perbuatan PSK, boleh jadi itu adalah tindakan yang berlaku sebagai mucikari. Unsur itu bisa dijerat pada yang bersangkutan," jelasnya.

Meski Sarah telah mengatakan bahwa aksinya adalah candaan atau sarkasme, hal itu tetap tak bisa menghapus pidananya.

Menurut Agus, itu karena dalam hukum pidana, yang dihukum adalah perbuatannya.

Walaupun ia telah meminta maaf, hal itu hanya bisa menjadi pertimbangan saat sudah diproses di pengadilan.

Agus juga mengatakan bahwa maaf tak bisa menghapuskan pidana.

Lebih lanjut, Agus menyebut bahwa polisi bisa langsung melakukan tindakan hukum karena ini termasuk delik pidana umum yang dapat langsung ditindak tanpa pengaduan.

 

Selain itu, Agus juga menilai Sarah Keihl telah meremehkan dunia perempuan dan tidak menghargai aspek kredibilitas perempuan.

Baca Juga: Kekhawatiran Ahli Terhadap Kasus Covid-19 di Indonesia Jika Masyarakatnya Nekat Lakukan Hal Ini

Oleh karena itu, ia pun berharap kasus Sarah ini dapat diproses untuk memberikan efek jera.

Agus juga khawatir jika perbuatan Sarah Keihl tak diproses hukum, ditakutkan akan memicu anak muda lainnya untuk bermain-main dengan media sosial.

(Artikel ini sudah tayang di Nova.id dengan judul: Bikin Geger Gara-Gara Lelang Keperawanan, Ahli Hukum Ini Sebut Sarah Keihl Bisa Dipidana Maksimal 6 Tahun Penjara)