Patut Diacungi Jempol, Para Tenaga Medis Rela Rasakan Hal Ini Saat Tangani Pasien Covid-19

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 1 Juni 2020 | 11:45 WIB
Ilustrasi perawat pasien positif Covid-19 (freepik)

Nakita.id - Ternyata para tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 memiliki kisahnya masing-masing, Moms.

Seperti yang kita ketahui, saat bertugas, tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 akan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Mereka pun hingga saat ini masih terus berjuang dan membantu pasien agar segera sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Selama Ini Dikenal Tajir Melintir, Nikita Mirzani Justru Tega PHK Karyawannya di Tengah Pandemi, Ternyata Ini Penyebabnya

Di balik kegigihan mereka saat bertugas, terselip kisah perjuangan para tenaga medis saat menggunakan APD, loh.

Dilansir oleh Kompas.com dari Banjarmasinpost.co.id, para petugas selalu mengenakan hazmat, masker N95, kacamata pelindung, sepatu boot, dan handscoon saat bertugas.

Salah satu perawat yang bertugas untuk pasien Covid-19, AA (27) mengaku mulanya takut saat menjalani tugasnya.

Namun, lambat laun ia menjadi terbiasa dan mengaku bisa bertahan dengan berbagai tekanan.

Baca Juga: Terpaksa Ditunda karena Virus Corona, Benarkah Gaji ke-13 PNS Bakal Turun Akhir Tahun Ini?

"Namun Alhamdulillah, seiring waktu kami sudah terbiasa, dengan segala tekanan Kami sampai saat ini bisa bertahan," ujarnya.

AA juga bercerita bagaimana kisahnya saat menggunakan APD.

Katanya, napasnya sedikit terengah-engah saat maskernya mulai basah karena keringat, tapi satu sisi ia masih harus melakukan tindakan untuk pasien Covid-19.

Baca Juga: Sempat Heboh Rumor Menelan Garam Dapur Bisa Bantu Bunuh Virus Corona, Ahli Ungkap Fakta Sebenarnya

Apa lagi ternyata ia menggunakan masker N95 lalu dilapisi juga masker bedah.

"Kami memakai hazmat dan masker n95 dilapisi pakai masker bedah, yang sewaktu-waktu bisa mengganggu pernapasan kami, kalau masker-masker itu sudah basah akibat keringat. Jadi kalau belum selesai tindakan ya mau tidak mau kami tahan sambil engap-engapan, karena prosedurnya masuk ruang tindakan minimal 2 jam," ujarnya.

Tak hanya AA, LT yang juga seorang perawat menceritakan pengalamannya saat menggunakan APD.

Diceritakan bahwa penglihatannya sedikit terganggu saat kacamata pelindungnya mulai berembun.

Namun ia berusaha mengatasi permasalahan tersebut agar bisa melayani pasien.

Baca Juga: Berita Baik dari Jawa Timur, Nenek Asal Surabaya yang Usianya 1 Abad Berhasil Sembuh Total dari Virus Corona Kurang Dari Sebulan, Cuma Ini yang Dilakukan

"Iya agak sedikit menyusahkan, Kami kan pakai kacamata khusus gitu, nah kadang kacamatanya itu bisa berembun saat di dalam ruang tindakan. jadinya kami agak susah melihat saat melakukan tindakan keperawatan karena kacamatanya buram," katanya kepada Banjarmasinpost.co.id, Jumat (29/05/2020).

"Kami harus selalu melakukan dan memberikan pelayanan maksimal yang Kami bisa," tambahnya.

(Artikel ini telah tayang di GridHITS.ID dengan judul "Perjuangan Perawat Pengurus Pasien Covid-19 yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Ngaku Harus Engap-engapan karena Ini")