Sudah Empat Hari Lamanya Surabaya Diselimuti Hitam Pekat, Ternyata Ini yang Jadi 'Biang Kerok' Jumlah Pasien Positif Corona di Kota Pahlawan Meningkat Tajam

By Yosa Shinta Dewi, Rabu, 3 Juni 2020 | 08:30 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com)

Nakita.id - Jawa Timur masih menduduki peringat kedua dengan jumlah pasien positif Covid-109 terbanyak.

Hingga berita ini ditulis, jumlah pasien positif Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur masih bertambah.

Dilaporkan bahwa warga Jawa Timur yang terkonfirmasi positif corona sebanyak 5.135 orang.

Bahkan, beberapa hari belakangan ini di Kota Surabaya malah disebut sudah hitam pekat.

Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Maia Estianty, Salah Satu Orang Terkasihnya Mengembuskan Napas Terakhir Usai Jadi Korban Keganasan Covid-19, 'Hati-hati'

Artinya, menunjukkan kalau daerah tersebut angka kasusnya lebih dari 1.025 kasus Covid-19.

Dilansir dari Kompas.com, pada Selasa (2/6/2020) kasus Covid-19 di Surabaya sudah menyentuh angka 2.748 kasus.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo juga menjelaskan apa yang menyebabkan Surabaya bisa hitam pekat 4 hari ini.

Baca Juga: Berita Baik dari Jawa Timur, Nenek Asal Surabaya yang Usianya 1 Abad Berhasil Sembuh Total dari Virus Corona Kurang Dari Sebulan, Cuma Ini yang Dilakukan

Dijelaskan bahwa jumlah pasien positif corona bisa meningkat tajam karena adanya tracing.

Tak hanya itu saja, pengambilan sampel di lingkungan masyarakat Surabaya juga salah satu jadi penyebab mudahnya pelacakan warga yang terpapar corona.

"Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif.

"Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," kata Doni Monardo.

Baca Juga: Harus Terima Pil Pahit Ratusan Warganya Gagal Dapat Bantuan Ini, Wali Kota Risma Ngamuk di Depan Banyak Orang, 'Nanti Saya Dituduh Ndak Bisa Kerja Lagi'

Tak hanya itu saja, pasien positif corona di Jawa Timur juga banyak yang meninggal dunia.

Faktor utamanya bukan hanya karena Covid-19 tapi juga karena riwayat penyakit penyerta.

Dengan begitu, Doni Monardo juga mengimbau agar penyakit penyerta pasien Covid-19 juga ditelaah lebih lanjut.

Baca Juga: Dikenal Garang, Wali Kota Surabaya Kepergok Nangis Sesenggukan di Hadapan Anak Buahnya Usai Dapat Uluran Tangan di Tengah Wabah Corona

Senada dengan Doni Monardo, Wali Kota Surabaya, Tri Rishmaharini juga mengungkapkan hal yang serupa.

Melambungnya jumlah pasien Covid-19 di Surabaya gegara ada kendala alat tes corona.

Namun, kini Risma sudah menerima banyak bantuan alas tes coronda dari berbagai pihak.

Saat ini, tes massal juga dilakukan di sejumlah titik di Kota Surabaya.

Baca Juga: Jadi Penyumbang Terbesar Kasus Corona di Jawa Timur, Dokter Ini Sebut Surabaya Bisa Bernasib Sama Seperti Wuhan Apabila Warganya Masih Nekat Melakukan Hal Ini

Mulai dari jalan raya, perkampungan, hingga tempat ibadah.

Di tengah kondisi Surabaya yang sudah dinyatakan hitam pekat, masih ada sedikit harapan yang tersisa.

Guna menekan angka kesembuhan warga yang terpapar virus corona, pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pun memberikan imbauan.

Penyintas Covid-19 diharapkan bisa memberikan donor plasma untuk membantu pengobatan pasien Covid-19 yang tergolong kritis.

Baca Juga: Tidak Merawat Pasien Corona, Mengapa Perawat Ari Puspita Sari yang Hamil 4 Bulan Meninggal Saat Dinyatakan Positif Covid-19?