Warna, Bentuk, dan Bau Pup Bayi, Bisa Mendeteksi Kesehatan Bayi

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Minggu, 31 Desember 2017 | 12:04 WIB
Warna, Bentuk, dan Bau Pup Bayi, Bisa Mendeteksi Kesehatan Bayi ()

Nakita.id - Tahukah Moms, jika warna, bentuk, dan bau pup bayi, bisa mendeteksi kesehatan bayi.

Ya, warna feses ternyata bisa menandakan penyakit Si Kecil.

Seiring pertumbuhan bayi dan makanan yang dikonsumsi, warna dan struktur feses bayi akan mengalami perubahan.

Baca Juga: Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi

Umumnya, warna feses normal pada bayi dan anak adalah kuning atau cokelat yang disebabkan oleh sterkobilin, yaitu bagian dari empedu yang dikeluarkan lewat feses.

Namun, perlu diwaspadai Moms jika bayi mengalami warna dan strutur feses seperti berikut ini;

Feses bayi

Keras seperti kerikil

Tak hanya orang dewasa, bayi pun bisa mengalami susah buang air besar atau sembelit.

Yang terjadi kemudian, fesesnya akan mengeras atau seperti kerikil.

Hal ini biasanya terjadi jika Moms mengubah pola makan atau ketika masa perkenalan makanan padat.

Baca Juga: Ini Penjelasannya Moms, Mengapa Pup Bayi Berbau Sangat Tajam.

Penyebab lain yaitu kebanyakan minum susu, kurang minum air putih, kurang asupan serat dari sayuran dan buah, atau efek samping obat.

Hal ini normal jika hanya 1 atau 2 kali, namun kalau terjadi terus menerus itu tanda bayi sensitif terhadap susu atau tidak bisa menerima susu formula Moms.

Feses bayi

Hitam

Ketika bayi baru lahir, normalnya feses berwarna hitam dan encer.

Tetapi kalau ini terjadi seterusnya, perlu diwaspadai Moms.

Hal ini bsa jadi mengindikasikan adanya pendarahan gastrointestinal.

Feses bayi yang berwarna hitam seperti kopi, merupakan tanda perdarahan saluran cerna bagian atas seperti kerongkongan dan lambung.

Baca Juga: Berita Kesehatan Terbaru: Kenali Normal Tidaknya Warna dan Bentuk Feses Bayi

Merah

Jika ada bercak merah dan berkerikil, menandakan adanya indikasi anus bayi robek atau wasir.

Maka dari itu, kenali warna, bentuk, dan bau pup bayi, untuk bisa mendeteksi kesehatan bayi.

Kalau bercak merahnya bercampur dengan feses normal, maka bayi alergi terhadap protein susu.

Namun, jika bayi Moms diare dengan bercak merah artinya anak mengalami infeksi bakteri.

Baca Juga: Penyebab Perubahan Warna Feses Bayi

Feses bayi yang berwarna merah bercampur lendir dengan konsistensi cair merupakan pertanda penyakit disentri.

Waspada jika feses bayi adalah merah segar seperti darah dan menetes, itu menandakan adanya kelainan usus besar bagian bawah seperti polip, hemoroid, atau luka di daerah anus.

Feses bayi

Putih

Moms, jika pup bayi berwarna putih seperti kapur atau berwarna dempul, maka ada yang salah dengan organ pencernaan.

Bisa juga bayi kemungkinan terkena penyakit langka yang disebut atresia bilier, yaitu adanya penyumbatan saluran yang membawa empedu dari hati ke kandung empedu.

Penyakit itu juga menimbulkan gejala lain seperti warna urine bayi gelap, berbau busuk, tumbuh kembang anak melambat dan berat badan bayi juga tidak mengalami peningkatan.

Jeli anggur

Sangat penting mengetahui warna, bentuk, dan bau pup bayi, agar bisa mendeteksi kesehatan bayi.

Jika feses bayi bertekstur seperti jeli anggur, maka Moms harus waspada. Artinya bayi menglami penyumbatan usus.

Jika tidak segera ditangani oleh dokter, bisa menimbulkan radang dan usus menjadi bengkak atau robek.

Baca Juga: Warna Feses Bayi Tunjukkan Kesehatannya, Ini Penjelasannya Moms

Diare berkelanjutan

Bayi yang mengalami diare terus menerus mengindikasikan infeksi atau alergi Moms.

Oleh karena itu jangan didiamkan, diare dalam waktu lama bisa mengakibatkan dehidrasi.

Feses bayi

Feses berlendir

Jika bayi fesesnya berlendir, menandakan infeksi atau alergi Moms.

Selain warna dan tekstur, penting untuk memperhatikan bau feses bayi Moms.

Bau asam menunjukkan adanya gangguan pencernaan, bau busuk menandakan infeksi.

Bau feses menggambarkan hubungan antara sisa makanan dan jenis bakteri yang ada di dalam usus.

Sementara itu, selain harus mengetahui warna, bentuk, dan bau pup bayi, untuk bisa mendeteksi kesehatan bayi, Moms juga perlu tahu bagaimana bau pup pada bayi yang masih menyusui.

Melansir laman healthline, feses bayi mungkin tidak berbau selama beberapa hari pertama.

Namun, setelah mereka melewati mekonium, banyak orangtua meyakini feses bayi yang disusui masih tidak berbau busuk.

Bahkan, baunya mungkin sedikit manis atau berbau seperti popcorn.

Sedangkan, beberapa orangtua lain mengatakan, feses bayi mereka berbau seperti jerami atau bubur.

Baca Juga: Ini Penjelasannya Moms, Mengapa Pup Bayi Berbau Sangat Tajam.

Biasanya, selama bayi Moms sering buang air besar dan fesesnya lunak, baunya tidak perlu dikhawatirkan.

Dalam hal ini, dokter anak bisa mengetahui dan melihat feses bayi apakah encer, berwarna hijau, atau terdapat bau tidak sedap.

Jika iya, bayi Moms mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap sesuatu dari makanan yang Moms konsumsi.

Selain itu, Moms juga tentu bertanya-tanya, seberapa sering bayi yang disusui buang air besar?

Diharapkan bayi setidaknya tiga kali buang air besar setiap hari, selama 6 minggu pertama.

Tetapi, pada beberapa bayi yang disusui mungkin bisa 4 sampai 12 kali buang air besar per hari.

Bahkan, bayi juga dapat buang air besar setelah setiap menyusui.

Bila bayi yang disusui kurang dari tiga kali buang air besar dalam sehari, mereka mungkin tidak mendapatkan cukup ASI, Moms.

Untuk itu, dokter anak dapat memeriksa apakah berat badannya bertambah atau tidak.

Jika berat badan bayi bertambah, biasanya buang air kecil lebih sedikit bukan masalah.

Baca Juga: 10 Hal yang Perlu Diketahui Mengenai Pup Bayi

Kemudian setelah usia 6 minggu, beberapa bayi yang disusui akan lebih jarang buang air besar, Moms.

Beberapa bayi hanya satu kali buang air besar dalam sehari, sementara yang lain hanya buang air besar setiap hari atau setiap beberapa hari.

Namun, jika bayi Moms senang, sering menyusu, dan berat badannya bertambah, maka jarang buang air besar setelah usia 6 minggu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Meski demikian, beri tahu dokter anak jika Moms khawatir tentang frekuensi pup bayi.

Moms, mengetahui warna, bentuk, dan bau pup bayi, untuk bisa mendeteksi kesehatan bayi sangatlah penting.

Baca Juga: Sering Salah, Rupanya Begini Anjuran Membersihkan Pup Bayi yang Benar

Akan tetapi, yang tak kalah penting Moms juga harus mengetahui apa yang menyebabkan perubahan feses bayi.

Moms mungkin melihat perubahan pada feses bayi kapan saja ada perubahan pada pola makan mereka, seperti ketika bayi mulai diberi makanan padat.

Kemudian jika bayi Moms beralih dari ASI ke susu formula atau sebaliknya, Moms juga akan melihat perbedaan warna dan tekstur feses mereka.

Bayi yang diberi susu formula, biasanya memiliki feses yang lebih padat dan mungkin lebih berwarna kuning kehijauan atau cokelat.

Oleh karena itu, sangat penting cermati wujud dan warna feses bayi Moms, karena dapat mendeteksi adanya penyakit pada bayi.