Siap-siap Telan Pil Pahit, Meski Sudah Coba Segala Cara Ahli Ragu Indonesia Siap Masuki New Normal karena Perilaku Masyarakatnya Sendiri

By Riska Yulyana Damayanti, Rabu, 24 Juni 2020 | 16:32 WIB
Ilustrasi penyerangan virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Setelah tiga bulan lebih Indonesia melawan virus corona, muncul wacana terkait new normal.

Beberapa pusat perbelanjaan telah kembali dibuka namun tetap memperhatikan protokol Covid-19 hingga adanya wacana soal sekolah tatap muka akan kembali diberlakukan untuk daerah tertentu.

Sisi lain, Indonesia masih memiliki kasus baru Covid-19 yang cukup banyak, bahkan akhir-akhir ini jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 kasus.

Baca Juga: Tak Lagi Dibuat Pusing Wabah Virus Corona, Indonesia Diprediksi Pukul Telak Malaysia Bahkan Senggol Posisi China Jadi Negara yang Pulih Lebih Cepat Dalam Hal Ini

Apakah sebenarnya Indonesia telah siap menerapkan kehidupan new normal?

Hal tersebut dijawab dan dijelaskan oleh dokter spesialis paru Dr. dr. Erlina Burhan yang videonya diunggah ke kanal YouTube lifestyleOne (21/6/2020).

Dalam tayangan tersebut, mulanya diperlihatkan keadaan malam di Kota Tangerang, Banten yang sudah ramai.

Bahkan nampak banyak warga yang duduk-duduk di tepian jalan.

Baca Juga: Bukti Pemerintah Tak Main-main, Pemprov DKI Jakarta Tak Segan Lakukan Hal Tegas Ini pada 8 Tempat Usaha yang Melanggar PSBB Transisi

Grafik kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia

Melihat hal tersebut Dr Elina mengaku prihatin dan menjelaskan bahwa menurutnya saat ini Indonesia belum bisa menerapkan new normal.

Pasalnya, penambahan kasus setiap harinya masih mengalami peningkatan.

"Barang kali masyarakat itu sudah kembali biasa, buat kita prihatin," ujar Dr. Erlina.

Baca Juga: Masalah Virus Corona Tak Selesai-selesai, Kini Presiden Joko Widodo Mendadak Taruh Perhatian Lebih Pada 3 Provinsi Ini, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi

"Dok kalo peningkatannya trennya seperti ini (masih naik), ini menandakan kalo dari sisi tenaga medis, sudah layak kah kita menuju new normal" Tanya pembawa acara.

"Belum," jawab Erlina.

"Ada syaratnya kan (new normal), dikatakan harus terkendali. Kalo angka (kasus Covid-19) naik terus artinya terkendali tidak? Trus sistem kesehatan harus mencukupi. Kalo (angka) makin naik nggak mencukupi," imbuhnya.

Lebih lanjut, Erlina menjelaskan bahwa hingga saat ini obat dan vaksin untuk Covid-19 belum juga ditemukan, sehingga ia benar-benar mengajak pada masyarakat untuk menjaga diri dari virus corona.

Baca Juga: Bahagia Berujung Duka, Bayi Baru Lahir Ini Tewas karena Covid-19 Diduga Akibat Ulah Para Tetangga yang Nekat Menengok ke Rumah

Pasalnya, menurutnya sifat Covid-19 ini tidak bisa diprediksi jika telah menginfeksi manusia.

Disebutkan, bisa saja hari ini pasien hanya batuk besok sudah sesak napas.

"Sifat virus ini ya unpredictable, bisa saja hari ini hanya nyeri tenggorok besoknya sudah sesak. Sekarang kelainannya sudah cukup luas, tapi pasien tidak merasakan," jelas Erlina.

Ahli kesehatan masayarakat, DR. Hermawan Saputra memberikan masukan bagi masyarakat terkait apa yang bisa dilakukan di tengah pandemi.

Baca Juga: Tak Hanya Demi Sambung Hidup, Ada Kisah Menyentuh di Balik Aksi Pedangdut Papan Atas Ini yang Rela Jual Sembako Murah

"Yang bisa kita lakukan, sadar, sabar dan daya tahan. Sadar untuk perilaku hidup bersih dan sehat. Sabar untuk menahan diri, sabar untuk peduli dengan satu sama lain dan sabar terkait ekonomi. Daya tahan itu juga dua, daya tahan secara fisik dan secara ekonomi

Itu makna pelenturan bukan pelonggaran secara terbuka seolah-olah merdeka. New normal belum," tegas Hermawan.

(Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul "Ahli Sebut Indonesia Belum Layak Terapkan New Normal karena Syarat Penting Ini Belum Terpenuhi: 'Kita Prihatin'")