Tak Hanya Akte, Catatan Imunisasi Anak Akan jadi Syarat Masuk Sekolah

By Nia Lara Sari, Minggu, 7 Januari 2018 | 17:28 WIB
imunisasi akan menjadi syarat masuk sekolah ()

Nakita.id - Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri di Indonesia sepanjang tahun 2017 hingga awal tahun 2018 sangat meresahkan.

Bagaimana tidak, data terbaru dari menteri kesehatan republik indonesia per 2 Januari 2018 menyebutkan bahawa telah terjadi 939 kasus difteri dengan angka kematian mencapai 45 orang anak.

Penyakit difteri merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan bisa menyebabkan komplikasi kematian.

BACA JUGA: Usia Tepat Mengajak Bayi Berenang. Jika Lewat, Manfaat Berenang Tak Didapat

Difteri adalah penyakit yang menyerang saluran napas atas dan kulit akibat bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Kuman penyebab difteri menyebar melalui percikan air liur di udara, misalnya bersin dan batuk, sehingga amat mudah menular.

Dan salah satu cara untuk mecegah penularan difteri adalah dengan imunisasi.

BACA JUGA: Benarkah Yoga Wajah Membuat Kita Awet Muda? Ini Penjelasannya

Dalam Forum Group Discussion (FGD) Indonesia Bebas Difteri (7/1/2018), dr. Elizabeth Jane Supardi, MPH, Dsc, yaitu Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Indonesia, menjelaskan bahwa setiap orangtua harus memperhatikan riwayat imunisasi anak.

Hal ini bertujuan untuk mewujudkan dan mengehentikan KLB difteri yang berulang di Indonesia.

BACA JUGA: Rahasia Panjang Umur Nenek Usia 104 Tahun. Ternyata Karena Minuman Ini

Jane menyampaikan bahwa saat ini kementerian kesehatan bersama kementrian pendidikan sedang membuat rencana untuk menjadikan catatan imunisasi anak sebagai salah satu syarat anak untuk bersekolah.

Catatan imunisasi akan menjadi salah satu syarat anak untuk dapat bersekolah.

Diusahakan imunisasi anak sudah lengkap sesuai dengan usianya sebelum masuk sekolah.

BACA JUGA: Karena Rambut, Bayi Tampan ini Dijuluki Wolverine. Wajahnya Mirip

"Karena penyebaran difteri rentan terjadi di sekolah, apalagi jika anak sudah bertemu dengan anak lain yang terjangkit difteri, maka akan rentan tertular jika tidak di imunisasi atau imunsasi belum lengkap." papar Jane.

Namun hal ini masih dalam kajian lebih lanjut dari kedua kementrian terkait.

"Mungkin ada cara lain, anak yang belum lengkap imunisasinya akan dicatat dan akan dilengkapi, nanti akan dicari keputusan terbaik.

BACA JUGA: Heroik! Rela Tunda Foto Pre Wedding Demi Selamatkan Nyawa Orang Lain

"Hal ini juga masih dalam kajian, apakah mungkin dilaksanakan atau tidak. Jangan sampai karena imunisasi jadi syarat masuk sekolah, jadi anak tidak bisa masuk sekolah, mungkin nanti akan ada kerjasama dengan pihak puskesmas untuk melengkapi imunisasi pada anak yang belum lengkap imunisasinya." Jelas Jane.