Frekuensi Ideal Pumping ASI, Ini Beberapa Tips Memerah dengan Pompa untuk Hasil yang Lebih Optimal

By Ine Yulita Sari, Kamis, 20 Agustus 2020 | 19:00 WIB
Frekuensi Ideal Pumping ASI (Freepik.com)

Nakita.id - Memberikan ASI eksklusif kepada bayi adalah hal yang disarankan untuk semua Moms.

Namun, ketika kondisi tidak memungkinkan bagi ibu untuk menyusui secara langsung, memompa ASI bisa menjadi alternatif.

Baca Juga: Catat Susu Pelancar ASI Terbaik yang Bisa Menemani Moms Selama Masa Menyusui

Sama seperti menyusui, keterampilan memompa ASI juga harus Moms ketahui dan dilatih.

Pasalnya, hal itu dilakukan agar ASI mudah keluar sehingga kebutuhan Si Kecil terpenuhi.

Aktivitas memompa ASI mungkin menjadi kewajiban untuk dilakukan, bukan sebagai sesuatu yang ingin ibu lakukan.

Baca Juga: Jangan Asal Pakai! Berikut Cara Menggunakan Pompa ASI Terbaik Agar Tidak Timbulkan Bakteri dan Kuman

 

Banyak ibu yang mungkin memiliki pengalaman sulit untuk mengeluarkan ASI terutama ketika dipompa.

Perlu Moms ketahui, payudara memproduksi dan mengeluarkan ASI ketika ada rangsangan seperti hisapan bayi.

Lalu bagaimana saat memerah ASI dengan pompa? Mari kita simak cara untuk meningkatkan produksi ASI yang dipompa.

1. Pilih pompa ASI yang tepat

Baca Juga: Air Rebusan Jahe Ternyata Ampuh Bikin ASI Melimpah, Tapi Kalau Moms dalam Kondisi Ini Jangan Berani Coba-coba

Pilihlah pompa dengan kualitas yang baik. Pompa elektrik dinilai lebih baik daripada pompa yang dioperasikan dengan tangan.

Sebenarnya boleh saja jika ibu terkadang menggunakan pompa dengan tangan, tetapi hal tersebut tidak cukup baik untuk menjaga kelancaran pengeluaran ASI.

Selain itu, pilihlah ukuran pompa yang sesuai dengan payudara ibu. Jika ukurannya tidak pas, dapat membuat payudara menjadi lecet.

Kemudian, untuk mendapatkan hasil yang terbaik, ikuti petunjuk yang diberikan ketika menggunakan pompa.

2. Rajinlah memompa

Ibu harus memerah ASI menyesuaikan dengan jadwal bayi menyusu. Bayi baru lahir biasanya minum susu setiap 2-3 jam (8-12 kali per hari).

Berarti ibu juga harus rajin dalam memompa tiap 2-3 jam. Lakukan pompa selama 10-15 menit setiap kalinya.

Saat memompa, dapat ditemukan juga let down reflex yaitu saat air susu keluar dengan sendirinya.

Tetapi let down reflex biasanya terjadi beberapa saat setelah dipompa. Lanjutkan memompa sampai tidak ada susu lagi yang keluar dari payudara.

Ibu juga dapat menambahkan durasi setiap kali memompa 1-2 menit lebih lama.

3. Metode power pump

Baca Juga: Tingkatkan Produksi ASI dengan Rutin Minum Jus Kurma, Begini Resep Mudahnya

Terdapat sebuah metode yang disebut dengan power pump untuk meningkatkan produksi ASI yang dipompa.

Perlu diingat bahwa metode ini bukan sebagai pengganti jadwal pompa yang biasanya ibu lakukan.

Metode ini digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan produksi ASI.

Metode ini dilakukan dengan cara membuat payudara kosong sehingga akan memberikan sinyal ke tubuh untuk meningkatkan produksi ASI.

Untuk melakukan power pump, sediakan waktu selama satu jam setiap harinya (misalnya pada tiap jam 7 pagi).

4. Makan makanan yang bergizi

Baca Juga: Selain Susu Ibu Menyusui Penambah Berat Badan Bayi, Lakukan 10 Tips Tingkatkan Kualitas ASI

Ketika ibu sedang menyusui maupun memompa, asupan makanan harus tetap terjaga dengan baik karena produksi ASI memerlukan energi tambahan.

Makanlah makanan yang bergizi termasuk di dalamnya yang tinggi kalori dan makanan yang dapat menambah produksi ASI.

5. Banyak minum air

Sama seperti ibu yang menyusui langsung, ibu yang memerah ASI atau menggunakan pompa untuk menyusui harus minum air sebanyak 6-8 gelas tiap harinya. Hindari minuman yang mengandung kafein seperi kopi, teh atau soda.

6. Obat penambah ASI

Jika ibu tetap mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI yang dipompa, coba konsultasikan ke dokter.

Terdapat obat yang memang fungsinya dapat meningkatkan produksi ASI (galactagogues).

Akan tetapi, konsumsi obat saja tidak cukup baik untuk meningkatkan produksi ASI. Ibu juga tetap harus rajin memompa untuk memberikan stimulasi pada payudara.