Hipertensi Jadi Penyakit Mematikan Sedunia, Ketahui Cara Cegah hingga Aplikasi yang Bisa Bantu Cari Obatnya

By Cecilia Ardisty, Jumat, 28 Agustus 2020 | 13:22 WIB
Hipertensi (freepik)

Penyebab hipertensi

- Keturunan

- Usia

- Asupan garam

- Stres

- Obesitas

"Faktor penyulit hipertensi kalau ada kegemukan dan tidak melakukan aktivitas olahraga. Ditambah lagi kalau merokok, minum alkohol, dan nutrisi tidak terkontrol," ucap Dokter Tunggul.

Dokter Tunggul mengatakan sebenarnya hipertensi bisa dicegah dengan mengurangi asupan garam 2300 gram per hari, olahraga kurang dari 8 kilometer per hari, dan kelola stres.

Baca Juga: Disangka Tak Bermanfaat, Siapa Sangka Rumput Gandum Punya Kandungan yang Mampu Cegah Hipertensi hingga Turunkan Berat Badan

Komplikasi hipertensi

Hal ini terjadi pada organ-organ vital: 

- Otak: bisa terjadi stroke (pendarahan atau pembekuan)

- Kebutaan: pembuluh darah di retina pecah

- Gagal jantung 

- Gagal ginjal

- Pembuluh darah mengeras

"Kejadian hipertensi di Indonesia menurut Rikesdas pada 2018, usia 60 tahun ke atas 2 diantara 3 pasien dewasa sudah menderita hipertensi.

Laki-laki (31,3) dan perempuan (26,9) kurang lebih sama. Yang menarik lagi dan menjawab anggapan kalau hipertensi hanya terjadi pada orang kota ternyata prevalensi hipertensi pada orang kota (34,4) dan pedesaan (33,7) sama," jelas Dokter Tunggul.

Mirisnya, 54,4% penderita hipertensi secara rutin dan ternyata hampir 50% tidak makan obat secara rutin di antaranya 32,2% tidak rutin makan obat dan 13,3% tidak minum obat.

"Alasannya merasa sudah sehat, tekanan darah terkontrol, maka tidak makan obat, tidak rutin ke fasyankes, dan merasa obat-obatnya tidak ada di apotek.

Kalau kita lihat penelitian ini sebenarnya alasan tidak tersedia obat di fasyankes hanya kecil sekali, alasan yang utama adalah tentang perilaku kita, merasa sehat.

Kalau tensinya sudah terkontrol maka tidak usah makan obat padahal tensi terkontrol karena obat itu sendiri," jelas Dokter Tunggul.