Selangkah Lebih Maju untuk Kita Terbebas dari Virus Corona, 86 Juta Vaksin Bakal Siap Edar di Januari 2021

By Aullia Rachma Puteri, Sabtu, 26 September 2020 | 12:45 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19 (freepik)

Nakita.id - Akhirnya setelah Indonesia dihantam kabar banyaknya pasien Covid-19 atau virus corona yang semakin bertambah bakal ada kabar gembira bagi semuanya.

Vaksin Covid-19 ata virus corona akhirnya akan siap edar paling lambat Januari 2021.

Kabar baik ini dikabarkan langsung leh Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto.

"Terutama mendorong persiapan baik melalui pengetesan. Diharapkan Desember atau awal Januari (2021) kita sudah bisa memulai vaksinasi," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (25/9/2020).

Baca Juga: Angka Kematian Anak-anak karena Terpapar Virus Corona Jauh Lebih Kecil Dibandingkan Orang Dewasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Sebelum memulai vaksinasi tersebut, pemerintah sedang merancang peraturan presiden (perpres) serta peta jalan (road map) terkait dengan distribusi vaksin Covid-19.

Airlangga menjelaskan ada beberapa hal yang akan diatur dalam perpres tersebut nantinya.

"Kemudian, terkait distribusi vaksin, ini ada beberapa dimasukkan dalam rancangan perpres. Yaitu yang pertama, terkait dengan pengaturan uang muka. Kemudian penjelasan mengenai kondisi force majeure," katanya.

Airlangga kembali menjelaskan bahwa keputusan pembelian vaksin covid tersebut akan menjadi ranah dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Ingin Menjaga Anak dari Paparan Virus Corona? Ternyata Ada Hal yang Tak Kalah Penting Dari Cuci Tangan dan Pakai Masker

"Menteri Kesshatan yang nanti sebagai pengambil keputusan pembelian vaksin ini," ujarnya.

Sementara itu, mengenai peta jalan atau road mapnya telah diatur calon penerima vaksin covid berdasarkan kriteria dan tahapannya.

"Ada yang garda terdepan jumlahnya 1,3 juta, pelayanan publik, dan aparatur negara. Kemudian, ada tahap pertama, kedua, dan ketiga yang sudah disiapkan untuk total 86 juta daripada penerima (vaksin). Yang terbagi dari usia produktif, kemudian peserta BPJS dan penerima bantuan iuran," ucapnya.

Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 sekaligus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini mengatakan, sebanyak 30 juta dosis vaksin Covid-19 akan diterima oleh Indonesia pada kuartal IV tahun ini.

Vaksin tersebut akan didistribusikan ke masyarakat untuk vaksinasi pada kuartal I 2021.

Baca Juga: Hampir 500 Ribu Kehamilan Tidak Direncanakan Terjadi Selama Pandemi, Simak Tips Mengendalikan Kehamilan Agar Moms dan Dads Tak 'Kebablasan'

Airlangga juga menyebut, adanya kerja sama Indonesia dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), G42 Healthcare Holdings yang akan menghasilkan vaksin Covid-19 hingga 110 juta dosis.

Dipuji WHO

Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) buatan China telah terbukti berhasil dalam uji klinis.

Untuk itu, WHO akan memastikan vaksin dapat didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia.

Baca Juga: Harus Selalu Diperhatikan, Begini Cara Agar Ibu Hamil Tetap Sehat dan Aman Kandungannya di Tengah Pandemi Covid-19

"WHO bekerja untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 secara global, percaya bahwa ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global. Vaksin China dapat membantu mewujudkan tujuan itu dalam waktu dekat karena beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji klinis," kata Swaminathan, dilaporkan televisi China CGTN.

Kabar baik itu datang setelah virus corona yang berasal dari Wuhan, China mewabah di segala penjuru dunia selama 10 bulan terakhir.

Sejak ditemukan pada Desember lalu, sudah ada 32.407.973 orang secara global yang terinfeksi virus tersebut, sebanyak 987.697 orang di antaranya telah meninggal dunia.

CEO perusahaan farmasi China SinoVac, Yin Weidong mengatakan vaksin virus corona yang sedang dikembangkan akan siap untuk didistribusikan di seluruh dunia pada awal 2021.

Baca Juga: Hati-hati! Muncul Klaster Baru Penularan Virus Corona di Acara Pernikahan hingga Hotel, Ini Kata Satgas Covid-19

"Pada awalnya, strategi kami dirancang untuk China dan Wuhan. Segera setelah itu, pada bulan Juni dan Juli kami menyesuaikan strategi kami, yaitu untuk dunia," kata Yin.

Yin mengatakan dirinya secara pribadi telah menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin eksperimental Covid-19. SinoVac bekerjasama dengan SinoPharm dan CanSino sedang mengembangkan salah satu dari empat kandidat vaksin teratas China.

Lebih dari 24.000 orang berpartisipasi dalam uji klinis CoronaVac di Brasil, Turki, dan Indonesia. Sementara uji coba tambahan dijadwalkan akan dilakukan di Bangladesh dan Chili.

"SinoVac memilih negara-negara itu karena mereka semua memiliki wabah serius, populasi besar dan kapasitas penelitian dan pengembangan yang terbatas," katanya.

Baca Juga: Positif Covid-19 Padahal Sudah Rajin Jalankan Protokol Kesehatan, Anak Cucu dan Menantu Nunung Juga Ikut Terpapar: 'Virus Corona Itu Benar-benar Ada'

Yin mengatakan perusahaan akan memprioritaskan distribusi vaksin ke negara-negara yang menjadi tuan rumah uji coba CoronaVac pada manusia.

Dalam bulan-bulan awal, SinoVac merencanakan akam menghasilkan setengah juta dosis vaksin setahun.

Perusahaan memproyeksikan akan dapat menghasilkan ratusan juta dosis vaksin pada bulan Februari atau Maret tahun depan.

SinoVac juga mulai menguji dosis kecil CoronaVac pada anak-anak dan orang tua di China setelah melihat meningkatnya jumlah kasus secara global di antara kedua kelompok tersebut.

Baca Juga: Siap-siap Mendengar Kabar Seperti Ini, Mbak You Kembali Terawang Soal Serangan Virus Corona, Ada Apa?

Sementara vaksin ini masih belum lulus uji klinis tahap 3, standar yang diterima secara global, SinoVac telah menyuntikkannya kepada ribuan orang di China di bawah ketentuan penggunaan darurat.

Yin mengatakan dia adalah salah satu orang pertama yang menerima vaksin eksperimental berbulan-bulan yang lalu, bersama dengan para peneliti setelah fase satu dan dua uji coba manusia tidak menunjukkan efek samping yang serius.

"Awal tahun ini, China mengizinkan "penggunaan darurat" kandidat vaksin untuk kelompok berisiko seperti personel perbatasan dan pekerja medis jika perusahaan dapat menunjukkan "keamanan yang baik dan antibodi yang baik" dari tes terhadap 1.000 orang," kata Yin.

SinoVac menerima persetujuan itu pada bulan Juni bersama dengan SinoPharm dan CanSino.

Baca Juga: Sudah Khawatir Setengah Mati Suaminya Ngaku Terinfeksi Covid-19 dan Takut Takkan Selamat, Perempuan Ini Temukan Fakta Mengejutkan di Baliknya

"Dan mampu memberikan puluhan ribu dosis CoronaVac kepada pemerintah kota Beijing," kata Yin.

Karyawan SinoVac memenuhi syarat untuk penggunaan darurat vaksin, karena wabah di dalam perusahaan akan melumpuhkan kemampuannya untuk mengembangkan vaksin. Sekitar 90 persen staf perusahaan telah menerimanya.

Baca Juga: Alami Gejala Mirip Tifus, Penyanyi Iis Sugianto Baru Ketahuan Positif Covid-19 Usai Dokter Temukan Lendir di Paru-parunya

"Kami yakin bahwa penelitian kami tentang vaksin Covid-19 dapat memenuhi standar negara-negara AS dan Uni Eropa," kata Yin.

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Paling Lambat Januari 2021 Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Disiapkan 86 Juta Vaksin")