Tak Perlu Pusing Lagi, Ternyata Ini Alasan Anak Susah Makan dan Tips Agar Nafsu Makan Si Kecil Kembali Lagi

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Minggu, 11 Oktober 2020 | 16:38 WIB
Ilustrasi si kecil sudah makan (jcomp/Freepik)

Setiap harinya, si Kecil harus memenuhi pola makan 3 kali sehari dan makan selingan sebanyak 2 kali.

Hal ini karena anak balita usia 2-5 tahun biasanya tidak makan secara cukup pada satu waktu, sehingga memerlukan camilan sebagai pelengkap makan sampai waktu makan berikutnya tiba.

Berikan si Kecil camilan sehat di antara jam makannya, seperti keju, yogurt, potongan buah, irisan daging, atau biskuit gandum yang dilapisi selai kacang.

Cara ini bisa dilakukan untuk membantu memenuhi nutrisi saat anak susah makan.

Namun, perlu diingat untuk membatasi porsinya agar tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Tidak Sekadar Ibadah, ini 6 Manfaat Puasa Bagi Anak

Baca Juga: Dikira Alami Masa Pertumbuhan Gigi, Bayi Ini Ternyata Idap Penyakit Keras

Selain itu, hindari memberikan camilan sesaat sebelum waktu makan tiba.

Pasalnya, hal ini dapat membuat anak merasa kenyang lebih dulu. Keadaan perut kosong adalah saat yang tepat untuk memberi makan si Kecil.

“Bagaimana bila anak melewati satu waktu makan? Anda dapat memberikan camilan sehat beberapa jam setelahnya. Penggunaan cara ini, membuat ibu dapat memastikan si kecil tidak kelaparan terlalu lama atau memiliki masalah pola makan,” ujar Tatang.

5. Fleksibel dengan menu makanan

Memberikan menu makanan pada anak balita memang tidak mudah, sehingga ibu perlu fleksibel dalam proses memasak.

Jika si Kecil susah makan sayur, sesekali Moms mungkin dapat menghancurkan sayur dan mencampurkannya menjadi bistik sapi dengan cita rasa manis yang sering disukai anak-anak.

Tatang mengatakan, ketika si Kecil sedang tidak ingin makan nasi, orangtua bisa memberikan karbohidrat lain seperti membuat mie tek-tek atau spageti carbonara yang rasanya gurih.

“Untuk memudahkan, orangtua dapat membuat daftar makanan yang si Kecil sukai dengan menanyakan langsung padanya. Libatkan anak dalam proses pemilihan menu dan bahan masakan agar si Kecil memiliki perasaan senang dengan makanannya,” ujarnya.