Biasanya Jadi Teman Makan, Siapa Sangka Kerupuk Bisa Sebabkan Berbagai Masalah Kesehatan Berbahaya untuk Tubuh

By Rachel Anastasia Agustina, Selasa, 13 Oktober 2020 | 07:41 WIB
Ilustrasi kerupuk. (Pixabay/MabelAmber)

Biasanya Jadi Teman Makan, Siapa Sangka Kerupuk Bisa Sebabkan Berbagai Masalah Kesehatan Berbahaya untuk Tubuh

Nakita.id - Makan ditemani dengan kerupuk tentunya sudah menjadi kebiasaan bagi beberapa orang.

Terutama untuk kita orang Indonesia, dengan menu nasi goreng tentunya sangat nikmat disajikan dengan kerupuk.

Bukan nasi goreng saja, bahkan ada beberapa orang yang suka di setiap makannya ada kerupuk juga.Ada juga orang yang doyan makan nasi sayur ditemani krupuk kaleng atau biasa dikenal sebagai kerupuk mi.

Baca Juga: Jangan Dibuang, Kerupuk Melempem Bisa Kembali Renyah dengan Cara Super Mudah Berikut IniSelain itu, beberapa orang gemar mengudap rambak atau kerupuk kulit, kerupuk bawang, dll sebagai camilan.Kandungan dan kalori kerupukAhli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan keripik tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).

Baca Juga: Sosoknya Hilang Bak di Telan Bumi, Begini Fakta Terbaru dari Aktor Tampan yang Kini Jadi Penjual Nasi Goreng hingga Kerupuk untuk Sambung Hidup

Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari. Saat Anda makan tiga buah kerupuk kaleng ukurang sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal. Kalori tiga buah kerupuk kaleng juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.Berikut perbandingan kalori rata-rata beberapa jenis kerupuk per 100 gram atau satu ons sajian:

Baca Juga: Tak Disangka Selain Gurih dan Renyah, Ternyata Kerupuk Kulit Bermanfaat Bagi Kesehatan Serta Pertumbuhan Tulang, Ini AlasannyaKerupuk kemplang panggang (3 buah): 356 kkal Kerupuk kaleng atau mie ukuran sedang (3 buah): 476 kkal

Kerupuk emping manis (100 gram): 439 kkal Kerupuk emping asing (100 gram): 431 kkal Kerupuk kulit atau rambak kulit (100 gram): 422 kkal

Keripik singkong (1 bungkus atau 100 gram): 478 kkal

Baca Juga: Niat Bunuh Ibu Kandung karena Kesal Hanya Disiapkan Nasi dan Kerupuk, Pemuda Ini Berakhir Tewas di Tangan Kakaknya Sendiri

Keripik kentang (1 bungkus atau 100 gram): 448 kkal "Mari bijak memilih asupan. Orang Indonesia normalnya membutuhkan 1.500-2.000 kkal sehari, bukan per buka mulut atau makan," jelas Tan.Selain tinggi kalori karena dibuat dengan cara digoreng, sejumlah kerupuk atau keripik nan renyah juga perlu dipertimbangkan bahan pembuatannya. Menurut Tan, orang tak arif jika hanya mengganti teknik memasak kerupuk dari digoreng menjadi di-microwave atau dipanggang demi makanan renyah ini lebih sehat.

Baca Juga: Mengaku Sudah Operasi Pita Suara, Rosa Meldianti Kesal Suaranya Disandingkan dengan Kaleng Kerupuk, Sindir Barbie Kumalasari?"Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahan-bahan lainnya. Beberapa kerupuk juga mengandung tepung, gula, micin, garam, dan esens ikan," kata Tan.Menurut Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi gula orang dewasa dalam sehari (dengan aktivitas normal) adalah 200 kkal atau setara dengan empat sendok makan atau 50 gram.

Sedangkan, anjuran konsumsi garam orang dewasa dalam sehari adalah 2.000 miligram natrium atau setara satu sendok teh garam atau lima gram.

Baca Juga: Selalu Teringat Pesan Mendiang Ayahnya, Seorang Penjual Kerupuk Tabung Rp 5000 Setiap Hari Selama 28 Tahun untuk Naik Haji

"Kerupuk itu buat stimulasi oral. Orang jadi doyan makan kerupuk kasusnya sama, mengapa orang susah lepas dari rokok, sementara bayi dengan dot," jelas Tan.Efek terlalu banyak kaloriKebiasaan sederhana seperti makan sambil mengudap kerupuk dan keripik apabila dibiarkan bisa punya efek negatif bagi kesehatan. Melansir Live Strong, kalori sebenarnya energi yang digunakan sebagai bahan bakar bagi tubuh untuk bergerak.

Baca Juga: Masih Menata Hati, Senyum SBY Muncul Saat Jusuf Kalla Ceritakan Kisah Kaleng Kerupuk Ani Yudhoyono

Kebutuhan energi tersebut bergantung pada jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, kondisi kesehatan, sampai aktivitas sehari-hari. Begitu pasokan kalori terlalu banyak atau lebih besar daripada yang dikeluarkan untuk beraktivitas, tubuh seseorang dapat menyimpan kelebihannya sebagai lemak.

Kelebihan kalori umumnya disimpan dalam bentuk trigliserida atau lemak jahat.

Baca Juga: Bisa Turun 25 Kg dalam 4 Bulan, Tike Priatnakusumah Akui Termotivasi Karena Kerupuk

Timbunan lemak jahat dalam tubuh ini dalam jangka panjang dapat menyumbat pembuluh darah arteri di jantung.

Dampaknya, arteri dapat keras, kaku, dan menyempit. Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, kelebihan kalori dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan, risiko penyakit hati berlemak, tekanan darah tinggi, sampai kanker.

Baca Juga: 13 Tahun Jadi Menantu, Annisa Pohan Ibaratkan Ani Yudhoyono Seperti KerupukPenimbunan lemak juga bisa meningkatkan tekanan pada sendi, biang osteoartritis. Sementara itu, penimbunan lemak di sekitar leher dapat menyebabkan penderitanya mengalami berhenti bernapas selama beberapa saat ketika tidur (sleep apnea).

Baca Juga: Tike Priatnakusumah Berhasil Turunkan BB 25 Kg Dalam 4 Bulan, Ini Bocoran Pola Makan dan Menunya!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk