Tak Selalu Berjalan Mulus, Inilah Beberapa Risiko yang Perlu Diwaspadai Jika Anda dan Pasangan Ingin Mencoba Program Bayi Tabung

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 16 Oktober 2020 | 13:30 WIB
Mual dan perut kembung menjadi salah dua risiko program bayi tabung (Freepik.com)

Terjadinya kehamilan kembar ini pun bisa dibilang di luar kuasa dokter yang menangani.

Sebab, ketika proses sudah dilakukan, dokter tidak dapat mengendalikan pembelahan embrio hanya menjadi satu atau bahkan lebih.

“(Sebagian pasangan) kaget sih, karena tidak semua pasangan menginginkan kehamilan kembar. Karena kadang kita tanam satu tapi dia membelahnya menjadi dua di dalam, itu di luar kuasa kita,” sambungnya.

Kehamilan di luar kandungan

Selain kehamilan kembar, program bayi tabung juga bisa memicu terjadinya kehamilan di luar kandungan.

Akan tetapi, berbeda dengan kehamilan kembar, kehamilan di luar kandungan justru sudah bisa diprediksi dan diantisipasi oleh dokter.

Baca Juga: Berhati Bak Malaikat, Asmirandah Gratiskan Biaya Program Bayi Tabung untuk Pasangan Suami Istri yang Sulit Punya Momongan

Mual dan nyeri

Risiko ketiga program bayi tabung adalah pihak wanita mengalami perut kembung, mual, nyeri, bahkan sesak. 

dr. Merry menyebut, keluhan tersebut biasanya disebabkan oleh banyaknya telur dan hormon yang dihasilkan selama menjalani program bayi tabung.

“Ketika pihak wanita disuntik hormon, terkadang muncul keluhan kembung karena telurnya kan biasanya banyak atau nyeri di perut bagian bawah.

Kadang di beberapa pasien yang hormonnya berlebihan itu juga bisa mengalami sesak dan bahkan ada yang perlu dirawat,” ucap dr. Merry.

Baca Juga: Perjuangan Terjal Zaskia Sungkar untuk Dapat Dua Garis Biru, Sempat Benci Test Pack karena Tak Kunjung Positif Hamil