Ajie juga mengungkapkan bila ia harus rela meninggalkan anak dan istrinya demi misi mulia yang sudah ia jalankan selama belasan tahun ini.
"Anak dan istri sudah memberi izin untuk support. Jadi kita pamit kepada mereka semua bahwa kita terpanggil untuk ini," kata dia.
Meski siap, kekhawatiran Ajie tetap tak terbendung.
"Rasa khawatir itu wajar terjadi di dalam diri setiap penyelam," kata Ajie.
Selama menjalankan misi, Ajie hanya berpasrah dan percaya pada sang pencipta.
"Karena kan kita masuk di dunia lain, dunia yang sangat berbeda, dunia yang kita tidak tahu ada apa di bawah sana."
"Jadi kita percayakan kepada Tuhan, kita percaya kita seperti ketuk pintu masuk ke rumah orang," ujar Ajie.