Obat Batuk Untuk Mabuk, Bukan Cuma 'Nge-fly' Tapi Juga Merenggut Nyawa

By Fadhila Afifah, Jumat, 26 Januari 2018 | 14:30 WIB
Penyalahgunaan obat batuk untuk mabuk ()

Dilansir dari hellosehat, penyalahgunaan obat yang berkepanjangan akan merusak sistem dan sirkuit reseptor motivasi dan penghargaan otak sehingga menyebabkan ketergantungan.

Apabila dosis mendadak dihentikan, atau dosisnya dikurangi sedikit saja, muncullah gejala sakau alias putus obat. 

Dalam kasus yang lebih serius, seseorang juga mungkin akan mengalami depresi sebagai efek sakaunya.

BACA JUGA: Kata Ahli, Ini Asupan Gula, Garam dan Lemak yang Tepat Untuk Si Kecil

Tak menutup kemungkinan bahwa seseorang akan mengalami overdosis setelah berusaha untuk menenggak obat batuk demi “menyembuhkan” gejala sakaunya. 

Sedangkan overdosis obat termasuk kondisi gawat darurat medis.

Moms, sebagai orangtua, waspadai anak jika muncul tanda-tanda ia mulai mengenal narkoba bahkan sampai menyalahgunakan obat seperti ini.

Jika terus berlangsung terus menerus akan sangat membahayakan untuk kesehatannya. (*)