Tingkat Depresi pada Anak Semakin Tinggi, Kenali Tanda - Tandanya

By Rosiana Chozanah, Senin, 29 Januari 2018 | 16:13 WIB
Depresi pada anak (KaeArt)

Nakita.id - Depresi bukan hanya bisa dialami orang dewasa, Si Kecil pun juga mulai menghadapi masalah kesehatan mental tersebut.

Sekarang ini, jumlah orang Amerika yang mengalami depresi atau beberapa masalah lainnya semakin meningkat.

Nyatanya tidak hanya orang dewasa saja yang merasa gelisah, depresi atau kelainan lainnya.

BACA JUGA: 5 Artis yang Pernah Alami Masalah Mental, Ini Kisah Perjuangannya

Mengutip dari yourtango.com, menurut CDC, sekitar satu dari lima anak Amerika berusia antara 3 sampai 17 tahun, sudah mengalami gangguan mental.

Dengan kata lain, sebanyak 15 juta orang di bawah usia 18 tahun berjuang dengan masalah kesehatan mental mereka.

Bahkan sejumlah penelitian menunjukkan tingkat depresi pada anak-anak dan remaja terus meningkat.

BACA JUGA :Agar Tak Salah, Ini Dia Tips Memilih Lipstik yang Sesuai dengan Warna Kulit

Sebuah penelitian yang dilaporkan dari jurnal Pediatrics menunjukkan jumlah korban depresi pada remaja dan dewasa muda meningkat, dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam studi tersebut menemukan bahwa kejadian kesehatan mental ini meningkat dari 8,7 persen di tahun 2005 menjadi 11,5 persen pada 2014.

Sehingga dapat dikatakan dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, masalah gangguan mental pada anak dan remaja meningkat 37 persen.

Depresi, kecemasan, ADHD dan banyak masalah lainnya yang memengaruhi anak-anak dapat ditangani.

Namun harus dengan diagnosis akurat sekaligus tindakan pengobatan yang efektif.

Anak-anak tidak seefektif orang dewasa dalam mengungkapkan perasaan mereka.

BACA JUGA: Marissa Nasution Lakukan Tes Jutaan Rupiah untuk Deteksi Dini Kelainan pada Janin, 'Ibu Harus Siap Mental untuk Lihat Hasil,' Pesannya

Benar jika mereka masih bisa merasakan senang maupun sedih, namun untuk menjelaskan emosi dalam diri mereka, anak-anak belum mampu.

Disisi lain, remaja dapat menyembunyikan perasaan mereka dari orang lain.

Sehingga jika anak atau seorang remaja sangat tenang dan pandai menyembunyikan emosinya, akan sulit bagi kita untuk mendeteksi kesehatan mental pada diri mereka.

Dalam banyak kasus, penyebab depresi, kecemasan dan masalah lainnya yakni kombinasi dari berbagai faktor seperti kesehatan fisik, trauma kehidupan, lingkungan, bahkan sejarah keluarga dan genetika yang berperan.

Faktanya, riwayat keluarga merupakan salah satu faktor risiko depresi paling umum.

Psikiatri Lancet dalam penelitiannya mengungkapan seorang ayah yang menunjukkan tanda-tanda depresi, lebih cenderung memiliki anak dengan kesehatan mental yang sama.

BACA JUGA :Bayi yang Baru Lahir Tidur Terus, Kapan Moms Harus Khawatir?

Faktor umum gangguan mental pada remaja dan anak-anak adalah pubertas dini, perasaan malu, kepercayaan diri rendah, kegelisahan, lemahnya pemecahan masalah san keterampilan sosial, serta kebutuhan dukungan sosial.

Tanda perubahan sikap pada anak seperti penarikan sosial, sensitif, mudah lelah, selera makan berubah sampai keluhan fisik pada anak harus selalu diketahui.

Sehingga penting bagi orang tua untuk memerhatikan tingkah perilaku pada anak dan kenali lah perubahan dalam diri mereka.

BACA JUGA: Sering Dilakukan, Beberapa Kebiasaan Buruk Ini Bisa Picu Sakit Mental