Cara Aman Menurunkan Kelebihan Berat Badan Saat Hamil Tanpa Memengaruhi Kesehatan Janin

By Nita Febriani, Jumat, 5 Maret 2021 | 16:45 WIB
Menurunkan kelebihan berat badan saat hamil (freepik)

Nakita.id - Kehamilan, meski merupakan saat yang menyenangkan, bisa berubah menjadi dilema berat badan bagi wanita.

Terutama bagi Moms yang sudah memiliki kelebihan berat badan sejak sebelum hamil.

Pasalnya, kenaikan berat badan saat hamil tak bisa terhindarkan terkait dengan tumbuh kembang bayi yang Moms kandung.

Untungnya, penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan selama kehamilan mungkin saja untuk dilakukan.

Baca Juga: Beginilah Panduan Puasa Bagi Ibu Hamil Agar Moms dan Janin Tetap Sehat di Bulan Ramadan

Bahkan bisa bermanfaat bagi beberapa wanita yang sangat kelebihan berat badan atau obesitas (memiliki BMI di atas 30).

Sebaliknya, menurunkan berat badan saat hamil tidak disarankan untuk wanita hamil yang memiliki berat badan sehat sebelum hamil.

Oleh sebab itu, berkonsultasilah kepada dokter sebelum melakukan diet untuk menurunkan berat badan saat hamil secara aman.

Jika dokter sudah memberi persetujuan dan menganjurkan Moms menurunkan berat badan, berikut cara melakukannya dengan aman selama kehamilan:

1. Ketahui berapa pertambahan berat badan yang ideal

Kelebihan berat badan selama kehamilan terkadang dapat mengubah fokus menjadi hanya menurunkan berat badan.

Namun faktanya, berat badan Moms masih akan bertambah, dan penting untuk mengetahui berapa jumlah pertambahan yang ideal itu.

Sebab bagaimanapun, ada bayi yang sedang tumbuh di dalam diri Moms!

Baca Juga: Perutnya Makin Membuncit, Audi Marissa Malah Nekat Diet Tak Makan Nasi Saat Hamil, Amankah Bagi Janin?

2. Kurangi kalori

Cara pertama untuk menurunkan berat badan berlebih adalah dengan mengurangi asupan kalori harian.

Makan lebih banyak kalori daripada yang diperlukan tubuh adalah penyebab paling umum kenaikan berat badan.

Dibutuhkan defisit 3.500 kalori untuk menurunkan 1 pon. Selama rentang waktu seminggu, ini setara dengan memtotong sekitar 500 kalori per hari.

Sebelum Moms memangkas kalori sebanyak ini dari makanan sehari-hari, pastikan untuk mencatat dan mencari tahu berapa banyak kalori yang benar-benar Moms makan.

Diskusikan rencana makanan Moms selama diet dengan ahli gizi. Ingatlah bahwa wanita hamil harus makan tidak kurang dari 1.700 kalori per hari.

Ini adalah jumlah minimum dan membantu memastikan Moms dan janin mendapatkan cukup energi dan nutrisi secara teratur.

Jika Moms biasanya mengonsumsi jauh lebih banyak kalori daripada ini, pertimbangkan untuk menguranginya secara bertahap. Misalnya, dengan cara:

- makan dengan porsi yang lebih kecil

- kurangi penggunaan bumbu yang berlebihan

Baca Juga: Ibu Hamil Bolehkah Puasa? Ternyata Begini Faktanya Menurut Ahli

- tukar lemak tidak sehat (seperti minyak dan mentega) dengan versi nabati (coba minyak zaitun)

- ganti makanan yang dipanggang dengan buah-buahan

- perbanyak sayuran, kurangi karbohidrat

- hentikan minuman manis dan soda, pilih air putih sebagai gantinya

- hindari junk food dalam jumlah besar, seperti keripik atau permen

Jangan lupa untuk minum vitamin prenatal setiap hari untuk memastikan Moms mendapatkan semua nutrisi yang Moms dan bayi butuhkan.

Suplemen asam folat sangat penting untuk membantu mengurangi risiko cacat lahir.

3. Olahraga 30 menit setiap hari

Beberapa wanita takut berolahraga saat hamil karena berpikir hal itu membahayakan bayi. Tapi ini sama sekali tidak benar.

Justru olahraga dapat membantu Moms menjaga berat badan, mengurangi cacat lahir, dan bahkan meringankan beberapa rasa sakit dan nyeri yang dialami selama kehamilan.

Beberapa olahraga terbaik yang direkomendasikan untuk ibu hamil, antara lain:

- renang

- berjalan

- berkebun

- yoga prenatal

- jogging

Di sisi lain, Moms juga harus menghindari aktivitas yang mengandalkan keseimbangan, seperti bersepeda atau bermain ski, olahraga yang menyebabkan rasa sakit, membuat pusing, dan banyak tmengandalkan punggung Moms.

Baca Juga: Berapa Lama Proses Penyembuhan Pasca Persalinan Normal? Ini Kata Dokter Kandungan dan Ketahui Cara Mempercepatnya!

4. Tangani masalah berat badan sejak dini

Meskipun Moms pasti akan menambah berat badan secara alami dari kehamilan, sebagian besar kenaikan berat badan ini terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Janin juga tumbuh pesat selama dua bulan terakhir kehamilan. Moms mungkin tidak dapat mengontrol kenaikan berat badan yang disebabkan oleh janin dan elemen pendukung seperti plasenta, jadi yang terbaik adalah mengatasi masalah berat badan di awal kehamilan.

Peneliti menemukan bahwa wanita yang menangani kelebihan berat badan antara minggu ke 7 dan 21 kehamilan cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan selama trimester ketiga.

Ini hanyalah salah satu contoh ketika perencanaan awal membantu mencegah penambahan berat badan berlebih.

Jika Moms ingin menurunkan berat badan, atau mengontrol jumlah berat badan yang diperoleh secara keseluruhan selama kehamilan, pastikan dokter membantu Moms membuat rencana sejak dini.