Pastikan Kondisi Mulut Rahim Tetap Sehat, Ini Waktu Ideal Melakukan Pap Smear yang Dianjurkan Dokter

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 8 Maret 2021 | 10:15 WIB
Pap smear wajib dilakukan untuk menghindari kanker serviks (Freepik.com)

Nakita.id – Agar terhindar dari kanker serviks, para wanita sebaiknya melakukan pap smear.

Disamping masalah pada sistem reproduksi, penyakit lain yang juga patut diwaspadai para wanita adalah kanker serviks.

Pasalnya, kanker serviks menempati posisi ke-2 sebagai kasus kanker tertinggi yang mendera wanita Indonesia setelah kanker payudara.

Adapun penyebab utama kanker serviks adalah virus HPV atau Human Papilloma Virus.

Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Serviks Lebih Cepat Lewat Pap Smear Secara Rutin, Simak Penjelasannya

Meski terbilang penyakit ganas, kanker serviks ternyata bisa dicegah, Moms.

Salah satunya dengan melakukan pap smear.

Pap smear adalah prosedur untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) pada wanita, juga menemukan sel-sel abnormal di leher rahim yang dapat berkembang menjadi kanker.

Lantas, kira-kira berapa kali idealnya seorang wanita melakukan pap smear?

Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. William Wahono, Sp.OG, Dokter Kandungan, Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, mengatakan bahwa kanker serviks kini tidak hanya dialami oleh wanita dewasa, namun juga bisa menyerang wanita muda.

“Hal lain yang penting untuk diketahui wanita khususnya wanita usia dewasa tapi sekarang juga sudah banyak yang muda-muda, adalah mulut rahim,” ujar dr. William.

dr. William Wahono, Sp.OG saat wawancara eksklusif bersama Nakita.id

“Mulut rahim ini memang tidak berhubungan langsung dengan kesuburan, tapi tentunya tetap berbahaya. Penyakit yang biasanya terjadi adalah kanker serviks,” sambungnya.

Baca Juga: Berita Kesehatan : Wanita Inggris Sudah Bisa Lakukan Pap Smear Sendiri di Rumah

Untuk mencegah kanker serviks terjadi, dr. William pun menganjurkan para wanita, baik yang sudah menikah dan mempunyai keturunan untuk melakukan pap smear.  

“Agar terhindar dari kanker serviks, para wanita pun diharapkan rutin untuk melakukan screening pap smear. Pap smear ini dianjurkan terutama untuk wanita yang sudah menikah dan memiliki anak,” ungkap dr. William saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id, Jumat (5/3/2021).

Sementara itu, untuk waktu ideal melakukan pap smear, dr. William menuturkan hal itu tergantung pada jenis pap smear-nya.

Sebab, ada yang perlu dilakukan setahun sekali, namun ada juga yang jangka waktunya lebih panjang, yakni tiga sampai lima tahun.

“Waktu ideal untuk melakukan pap smear, tergantung pada jenisnya. Kalau pap smear biasa atau konvensional, biasanya dilakukan satu tahun sekali secara berurutan, kalau tiga kali diganti maka bisa lebih panjang, misalnya tiga sampai lima tahun,” ucap dr. William.

dr. William Wahono, Sp.OG, Dokter Kandungan Klinik Fertilitas Bocah Indonesia

Jika Moms ingin jangka waktu yang lebih panjang, dr. William menganjurkan untuk memilih pap smear dengan teknologi Liquid Based Cytology (LBC).

“Tapi, kalau dari dari awal menggunakan pap smear yang Liquid Based Cytology (LBC), itu akurasinya cukup baik. Itu bisa dilakukan dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun,” kata dr. William Wahono, Sp.OG, Dokter Kandungan, Klinik Fertilitas Bocah Indonesia.

Baca Juga: Jangan Takut Jalani Pap Smear, Perhatikan Hal Ini Agar Hasilnya Akurat

Akan tetapi, jika belum menikah maupun berhubungan seksual, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks adalah dengan vaksin HPV.

Vaksin tersebut berfungsi untuk memberikan perlindungan pada mulut rahim.

“Kalau belum menikah, tidak perlu pap smear. Kalau belum menikah, yang dianjurkan adalah vaksin HPV, terutama untuk yang belum pernah berhubungan seksual,” ujar dr. William dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.

“Sebab, virus HPV (Human Papilloma Virus) itu bisa menempel pada mulut rahim, kalau sudah pernah berhubungan. Jadi, kalau belum pernah berhubungan, sebaiknya vaksin dulu, supaya ada proteksi pada mulut rahim,” tutupnya.