Dari hasil tindakannya tersebut, Picandi Mosko berhasil merup untung mencapai Rp1,8 miliar.
Mengutip dari Tribun Sumsel, Picandi Mosko dan timnya berhasil mengantongi keuntungan Rp30 juta per-harinya.
Menurut Picandi, ia nekat melakukan layanan rapid antigen bekas di Bandara Kualanamu Medan Sumatra Utara demi mendapat keuntungan.
"Menggunakan stik swab bekas dan didaur ulang mendapatkan keuntungan," ujar Irjen Pol Panca Putra mengutip dari Tribun Sumsel.
"Tadi kan masih hitung ni, kita hitung dari Desember, perkiraan Rp1,8 (miliar) sudah masuk yang bersangkutan. Tapi kita dalami. Yang jelas ini barang buktinya ada Rp149 juta dari tangan tersangka," lanjutnya.
Dalam satu hari, para oknum berhasil melakukan layanan rapid antigen bekas sekitar 100 sampai 200 penumpang di Bandara Kualanamu.
Artinya, dalam satu hari para oknum berhasil melakukan tes rapid pada 100 penumpang, maka dalam 3 bulan sudah ada 9.000 penumpang yang memberikan mereka keuntungan.
Dan kini, keuntungan yang mereka dapatkan kabarnya telah dipergunakan Picandi Mosko untuk membangun istana mewah.
Penampakan rumah Picandi yang tengah dibangun pun kini tak lepas jadi sorotan.
Rumah mewah yang sedang dibangun berada di seberang jalan rumah lama Picandi yang berada di Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
Rumah dengan lantai 2 saat ini dalam tahap pembangunan.
Terlihat kayu penyangga bangunan masih terpasang dan belum dilepas oleh tukang bangunan.