Bahaya Potasium Sianida, Zat Beracun dalam Sate yang Menewaskan Anak Driver Ojol, Takaran Sedikit Saja Bisa Langsung Buat Tubuh Manusia Jadi Begini

By Nita Febriani, Senin, 3 Mei 2021 | 15:17 WIB
Bahaya potassium sianida dalam kasus paket sate yang menewaskan anak driver ojek online (pixabay, tribun Jatim/ahmad dahiri)

Nakita.id - Beberapa waktu lalu dunia maya digegerkan dengan meninggalnya Naba Faiz Prasetyo (8) usai menyantap paket sate yang dibawa oleh ayahnya.

Ayah Naba, Bandiman (36) diketahui merupakan seorang driver ojek online dan mendapatkan paket sate tersebut dari seorang wanita misterius.

Bandiman diminta untuk mengantarkan sate tersebut secara offline ke sebuah alamat.

Namun karena merasa tidak kenal dengan sang pengirim, paket sate tersebut pun ditolak dan diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang.

Baca Juga: Terungkap, Perempuan Pengirim Sate Beracun yang Buat Anak Sopir Ojol Meninggal Dunia Diduga karena Sakit Hati Ditinggal Nikah Oleh Target

Sesampainya di rumah, Bandiman menyantap sate tersebut bersama istri dan anak-anaknya.

Namun nahas, tak sampai hitungan jam sang istri juga Si Kecil Naba mengalami kejang parah usai mencicipi bumbu sate tersebut.

Keduanya dilarikan ke rumah sakit namun nyawa Naba dan tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Dari hasil uji laboratorium diketahui tak ada masalah dengan daging sate maupun lontongnya, namun rupanya terdapat racun Potasium sianida yang dicampurkan ke dalam bumbu sate tersebut.

Potasium sianida yang dicampur dalam bumbu sate inilah yang menajadi penyebab Naba meregang nyawa.

Dikutip dari Kompas.com, Ahli Forensik Universitas Gadjah Mada (UGM), Lipur Riyantiningtyas, mengatakan Potasium sianida merupakan jenis racun yang biasanya digunakan untuk racun tikus.

Racun ini bisa dibeli secara bebas dalam bentuk kapsul, tablet, atau pelet dan digunakan secara komersial untuk fumigasi, pelapisan listrik, dan mengekstraksi emas dan perak dari bijih.

 

 

Baca Juga: Tega Kasih Sate Beracun Sampai Bikin Anak Pengemudi Ojol Meninggal, Identitas Pelaku Sudah Kebongkar

Potasium sianida tidak berwarna dan tidak memiliki bau seperti racun, sehingga sulit mendeteksi adanya bahaya jika Potasium sianida tercampur dalam makanan.

Namun dalam takaran kecil saja, Potasium sianida dapat mengganggu sel tubuh manusia dan menyebabkan kematian.

Lipur menjelaskan, dalam jumlah yang kecil, Potasium sianida akan menimbulkan gejala mual, muntah, sakit kepala, pusing, gelisah, napas sesak, dan tubuh lemas pada manusia.

Sementara dalam jumlah besar, Potasium sianida bakal membuat denyut nadi orang yang mengonsumsinya turun drastis hingga hilang kesadaran.

Potasium sianida dapat memengaruhi tubuh manusia jika tertelan, terhirup, atau melalui kontak kulit dan kontak mata.

Setelah tubuh terpapar Potasium sianida, hanya dalam hitungan detik hingga menit, tubuh akan dengan cepat menimbulkan reaksi.

 

Gejala awal yang ditunjukkan berupa pusing, napas cepat, mual, muntah (muntah), perasaan tersedak dan mati lemas, kebingungan, gelisah, hingga kecemasan.

Jika tak mendapat penanganan yang cepat, efek Potasium sianida akan berkembang semakin parah menjadi pingsan, koma, kejang otot (di mana kepala, leher, dan tulang belakang melengkung ke belakang), pupil tetap dan melebar, hingga berujung kematian.

Baca Juga: Sampai Merenggut Nyawa Anak Tak Berdosa, Polisi Pastikan Bumbu Sate yang Jadi Penyebab Tewasnya Naba Memang Sengaja Diberi Racun