Si Kecil Mengalami Kecemasan Sosial? Kenali Tanda dan Cara Untuk Menghadapinya

By Lolita Sianipar, Minggu, 13 Juni 2021 | 09:00 WIB
illustrasi kecemesan sosial pada anak (Momjunction/Bharathi V)

Nakita.id - Anak pasti pernah merasa malu dan cemas ketika berada di depan banyak orang.

Hal tersebut wajar sangat wajar terjadi tidak hanya anak tetapi juga berlaku kepada orang dewasa.

Namun jika anak terus menerus merasa cemas dan tidak nyaman ketika di sekitar orang banyak, kemungkinan anak mengalami kondisi kecemasan sosial

Baca Juga: Tanda-tanda Si Kecil Bukan Pemalu tapi Gejala Kecemasan Sosial

Kecemasan dan rasa malu terjadi saat anak memasuki usia 1 tahun dan merupakan bagian dari perkembangan sosial sang anak. 

Jika balita kerap menunjukan ketatukan, kecemas, dan rasa malu yang intens bisa jadi anak mengalami kecemasan sosial. 

Kecemasan sosial terjadi dari beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicunya seperti keturunan, faktor sosial, faktor orang tua yang membatasi. 

Maka dari itu sebagai orang tua, Moms harus tahu tanda-tanda kecemasan sosial pada balita seperti:

- Menghindari situasi sosial 

- Sering menunjukkan perasaan cemas dan malu

- Menghindari kegiatan yang melibatkan interaksi

- Butuh waktu lama untuk menyelesaikan tugas saat berada dalam kelompok 

- Menunjukkan rasa takut dihakimi

Baca Juga: Bisakah Alergi Makanan Menyebabkan Kecemasan pada Anak?

Melansir dari Momjuction, ada beberapa tips untuk orang tua yang dapat menggabungkan praktik, rutinitas, dan langkah-langkah tertentu untuk mengurangi kecemasan balita dalam situasi sosial.

Berikut adalah beberapa cara untuk membantu balita dengan kecemasan sosial. 

1. Siapkan balita untuk situasi sosial

Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah melatih situasi yang menyebabkan kecemasan sosial.

Misalnya, jika balita merasa sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, Moms dapat mencobanya terlebih dahulu di rumah.

Sebelumnya bisa mengajak mereka bertemu kerabat, seperti dapat mencoba video call untuk mencairkan suasana.

2. Jangan memaksa balita

Beri anak waktu untuk tumbuh nyaman dengan situasi tersebut.

Baca Juga: Peran Ibu di Masa Pandemi Covid-19 Kian Penting, Simak Tips Menghadapi Krisis Biar Moms Tak Terserang Kecemasan hingga Burn Out

Hindari memaksa mereka untuk melakukan sesuatu dengan cepat.

Misalnya, jika mereka sangat pemalu saat bertemu kerabat, dorong mereka untuk berinteraksi tetapi jangan memaksa mereka.

Sebaliknya, coba lagi nanti atau keesokan harinya, dan Anda mungkin melihat hasil yang positif.

Berikan dorongan lembut.

3. Jangan menertawakan balita

Tidak apa-apa untuk mengambil waktu dan gagal pada awalnya.

Ingat Moms, balita masih muda dan belum memiliki kematangan kognitif untuk segera mengatasi kecemasan sosial.

Oleh Karena itu, hindari pembandingan dan kritikan dalam bentuk apa pun yang dapat mematahkan semangat anak.

4. Tetap tenang saat balita menjadi cemas

Balita dengan gangguan kecemasan sosial mungkin mengalami kehancuran yang parah ketika berada dalam situasi yang memicu kecemasan sosial.

Dalam kasus seperti itu, tetap tenang dan dengan tenang datang untuk menyelamatkan sang anak.

Akui kecemasan balita dengan kata-kata tenang, tetapi katakan bahwa sang anak dapat kembali ke situasi tersebut untuk menghadapinya lagi.

Sikap tenang orang tua dalam kasus seperti itu dapat memiliki efek positif pada balita.

Nah itu dia Moms tanda dan cara untuk menghadapi anak yang mengalami kecemasan sosial.

Baca Juga: Orangtua Masa Kini Lebih Suka Memanjakan atau Malas Mengurus Anak?