Kerap Diabaikan, Ini Efek Samping yang Mengintai Bila Meninggalkan Sarapan

By Kirana Riyantika, Senin, 12 Juli 2021 | 08:16 WIB
Efek samping meninggalkan sarapan untuk kesehatan (Freepik/tirachardz)

Nakita.id - Banyak orang meninggalkan sarapan, misalnya karena terburu-buru hingga tak sempat memasak.

Sebagian lainnya tak terbiasa sarapan sehingga hanya memilih minum kopi atau minuman lain.

Sayangnya, kopi atau minuman lain tidak masuk kategori sarapan, Moms.

Ahli nutrisi Mary Stewart mengingatkan pentingnya sarapan untuk kesehatan.

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Berlebihan Sarapan Pakai Roti Bakar, Ahli Ungkap Dampaknya Untuk Kesehatan

Terdapat beberapa manfaat kesehatan dari sarapan yang sayang untuk dilewatkan.

"Sarapan seimbang membantu Anda merasa berenergi, tajam secara mental, dan meningkatkan peluang Anda untuk membuat pilihan makanan yang lebih sehat sepanjang hari," kata Mary Stewart.

Ketika Moms tidak sarapan, akan kehilangan nutrisi penting yang menahan gula darah.

Salah satu efek samping terbesar meninggalkan sarapan adalah menghambat metabolisme.

Ketika metabolisme terhambat, maka pembakaran kalori juga terhambat.

"Sarapan secara harfiah berarti 'berbuka puasa' dan menghidupkan mesin dan metabolisme Anda," tulis Laura Burak selaku ahli diet.

Ketika sarapan, maka kebutuhan akan bahan bakar dalam tubuh melakukan metabolisme terpenuhi.

Baca Juga: Selama Ini Sering Dihindari, Ternyata Makanan Enak Ini Bisa Jadi Menu Sarapan yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

Bahan bakar untuk proses metabolisme adalah serat dan protein.

Asupan serat bisa membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.

Ketika Moms sarapan, kemungkinan besar mendapatkan kecukupan asupan serat.

Sedangkan protein adalah nutrisi yang penting untuk pembentukan massa otot.

"Tercukupinya kebutuhan protein bisa membantu meningkatkan proses metabolisme dan membantu penurunan berat badan," jelas Stewart.

Melewatkan sarapan bisa menyebabkan proses metabolisme melambat dan gula darah turun.

Selain itu, tidak sarapan bisa menyebabkan keinginan lebih kuat untuk makan nantinya.

Ketika tubuh mengalami gula darah turun, tubuh akan memberikan sinyal perlu makan yang banyak untuk mengembalikan gula darah.

Baca Juga: Daripada Repot Cari Tren Diet Viral, Coba Ganti Menu Sarapanmu Jadi Seperti Ini Kalau Mau Sukses Turunkan Berat Badan

Sayangnya, makan berlebihan justru bisa menimbulkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba yang tentunya tidak baik untuk kesehatan.

"Melakukan sarapan kemudian makan siang dengan protein yang mengenyangkan bisa membuat gula darah tetap stabil sehingga mencegah keinginan yang besar untuk makan banyak nantinya. Ini membantu menjaga kestabilan berat badan," kata Burak.

Stewart mengungkapkan membiarkan jeda 12 sampai 14 jam antara makan malam dengan makan pagi keesokan harinya membuat tubuh puasa secara alami.

Ini bagus karena memberikan tubuh waktu untuk beristirahat.

Namun, tentunya membiarkan perut kosong lebih dari 14 jam maka bisa mengganggu metabolisme tubuh.