Mitos vs Fakta Kehamilan Soal Minum Kopi untuk Ibu Hamil, Berbahayakah?

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 4 September 2021 | 15:55 WIB
Mitos vs fakta kehamilan soal minum kopi untuk ibu hamil (Freepik.com/ senivpetro)

Nakita.id - Banyak berkembang di masayarakat soal kegundahan mitos vs fakta kehamilan soal minum kopi untuk ibu hamil.

Mitos vs fakta kehamilan soal minum kopi ini membuat sebagian orang enggan untuk minum minuman pahit tersebut saat hamil.

Namun bagaimana sebenarnya mitos vs fakta kehamilan soal minum kopi untuk ibu hamil?

Melansir dari Babycenter.com, ternyata ibu hamil disebut boleh minum kopi namun jangan berlebihan.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan yang Sering Dipercaya Banyak Orang, Apakah Saat Hamil Berarti Makan untuk Dua Orang?

Para ahli menyarankan wanita hamil untuk membatasi asupan mereka hingga kurang dari 200 miligram per hari, yaitu sekitar satu cangkir kopi.

Namun, ada baiknya untuk mengurangi kafein selama kehamilan sebanyak yang Moms bisa, karena jumlah yang lebih kecil dapat mempengaruhi bayi.

 

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan wanita hamil untuk membatasi asupan kafein mereka hingga kurang dari 200 miligram per hari.

Itu sama sekitar satu cangkir kopi 8 ons, tergantung pada mereknya.

Tetapi para peneliti di National Institutes of Health menemukan bahwa wanita yang minum kurang dari 200 mg kafein sehari selama kehamilan - sedikitnya setengah cangkir kopi per hari - memiliki bayi yang sedikit lebih kecil daripada peminum non-kafein.

Para peneliti mencatat bahwa kafein diyakini menyebabkan pembuluh darah di rahim dan plasenta menyempit, yang dapat mengurangi suplai darah ke janin dan menghambat pertumbuhan.

Mereka juga mengatakan bahwa kafein berpotensi mengganggu hormon stres janin, menempatkan bayi pada risiko kenaikan berat badan yang cepat setelah lahir dan obesitas, penyakit jantung dan diabetes di kemudian hari.

Baca Juga: Mitos Vs Fakta Kehamilan: Benarkah Berjalan Kaki Bisa Mengurangi Risiko Komplikasi Selama Kehamilan dan Persalinan? Begini Penjelasannya

Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan antara konsumsi kafein moderat pada kehamilan (kurang dari 200 mg sehari) dan masalah seperti berat badan lahir rendah, IUGR, keguguran , atau kelahiran prematur.

Itu sebabnya konsumsi kafein selama kehamilan mendapat persetujuan dari sebagian besar dokter kandungan dan bidan.

Namun, karena penelitian ini belum selesai, sebaiknya batasi konsumsi kafein sebanyak mungkin selama kehamilan, dan tetap dalam batas 200 mg per hari yang direkomendasikan.

Efek minum kopi selama kehamilan

Saat Moms minum secangkir kopi, kafein melewati plasenta ke dalam cairan ketuban dan aliran darah bayi.

Sementara tubuh bekerja memetabolisme dan membuang kafein, tubuh bayi masih berkembang dan membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses kafein. Akibatnya, bayi bisa terpapar efek kafein lebih lama dari Moms.

Bahkan jika kafein biasanya tidak menyebabkan masalah bagi Moms, namun kali ini mungkin Moms menemukan bahwa itu tidak sesuai dengan Moms selama kehamilan.

Ini adalah stimulan, sehingga dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Baca Juga: Mitos Vs Fakta Kehamilan: Benarkah Berjalan Kaki Bisa Mengurangi Risiko Komplikasi Selama Kehamilan dan Persalinan? Begini Penjelasannya

Plus, itu bisa membuat Moms merasa gelisah dan menyebabkan insomnia. Kafein dapat memperburuk masalah kehamilan seperti mulas dan sering buang air kecil juga.

Efek kafein mungkin lebih terlihat saat kehamilan berlanjut.

Itu karena kemampuan tubuh untuk memecah kafein melambat, sehingga Moms berakhir dengan tingkat yang lebih tinggi dalam aliran darah.

Selama trimester kedua, dibutuhkan hampir dua kali lebih lama untuk membersihkan kafein dari tubuh seperti saat tidak hamil.

Selama trimester ketiga, dibutuhkan hampir tiga kali lebih lama.

 

Selain kopi, makanan atau minuman yang mengandung kafein yakni cokelat atau es krim kopi.