Contoh Jadwal Pemberian Makan Pertama Bayi Usia 8-12 Bulan

By Gazali Solahuddin, Selasa, 27 Februari 2018 | 17:40 WIB
Ini dia trik memberikan makan untuk bayi besar, usia 8-12 bulan ()

Nakita.id – Pada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai “Contoh Jadwal Pemberian Makan Padat Pertama Bayi Usia 6 Bulan”.

Sekarang saatnya membahas jadwal pemberian makan bagi bayi usia 8-9 bulan.

BACA JUGA: Tya Ariestya Jalani Program Bayi Tabung Dengan Jus 3 Diva, Membantu Kesuburan

Ini penting karena sebagai tahapan penentu anak makan-makanan padat, dan yang paling urgent adalah penentu anak tidak susah makan dikemudian hari.

Selain itu, pemberian makan pertama bayi penting karena menurut Pritasari, SKM., M.Sc., ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Jakarta II, pengenalan tekstur dan rasa sejak dini bertujuan agar bayi memiliki memori yang memudahkan dia mengonsumsi aneka bahan makanan bergizi.

Misalnya, anak yang sedari bayi kenal sayuran, umumnya sampai besar akan suka sayuran.

Sehingga kesulitan pemberian makan dikemudian hari kemungkinannya lebih jarang terjadi. Karena Si Kecil sudah terbiasa dengan beragam bahan makanan sejak dini.

BACA JUGA: Lama Vakum, Melody Prima Makin Cantik Setelah Putuskan Hijrah

Tak boleh dilupakan perencanaan dan jadwal pemberian makan saat bayi adalah tongkak penting dalam kesuksesan acara makan bagi anak dikemudian hari.

Lantas, kapan kita memberikan makanan dan minuman kepada bayi? Inilah perinciannya:

USIA USIA 8-9 BULAN

Usia 8 bulan dan seterusnya, secara bertahap kita perkenalkan makanan yang lebih padat.

* Pukul 6.00-7.00 atau sesaat setelah bangun tidur

Tetap berikan ASI sepuasnya.

Selanjutnya berikan susu di sela-sela pemberian makanan pendamping ASI sehingga dalam sehari bisa mencapai 4 kali.

BACA JUGA: Tania Putri Pemeran Helen Sinetron Kepompong, Manglingi Saat Lulus S2

* Pukul 09.00

Tetap berikan bubur susu (berbahan buah atau tepung) tetapi porsinya ditambah menyesuaikan keinginan bayi.

* Pukul 11.00­12.00

Buah diganti dengan bubur saring. Di usia ini buah diberikan di sela-sela pemberian makanan tambahan, apakah pagi ke siang atau siang ke sore.

Bubur saring bisa dibuat sendiri dari beras, makaroni, kentang, kacang hijau, atau roti.

Hal ini bisa menjadi ajang perkenalan bayi terhadap makanan lain di luar bubur susu. Cara membuatnya sama seperti membuat bubur nasi.

Namun, penggunaan garam tidak dianjurkan untuk makanan bayi dan ketika diberikan harus disaring dahulu.

Selain karbohidrat, bubur saring juga sebaiknya mengandung protein.

Campurkan bahan-bahan seperti hati ayam, daging ayam, ayam, dan ikan yang dihaluskan bersama bahan bubur.

Khusus untuk ikan, pilihlah yang dagingnya aman, seperti kakap, tenggiri, gindara, atau salmon yang tidak banyak memiliki tulang halus.

Tambahkan pula sumber protein nabati seperti tempe atau tahu yang dihaluskan.

BACA JUGA: Lakukan Tindakan Tak Terpuji di Lift, Anak Laki-laki Ini Terjebak

Jika kesemua bahan tadi tidak menimbulkan reaksi alergi, menjelang usia 12 bulan, makanan bayi boleh dicampur telur.

Awalnya, berikan putihnya dulu, karena biasanya kuning telur lebih sering memicu alergi. Bisa terpisah atau dicampur ke dalam buburnya.

* Pukul 14.00

Berikan bubur susu (berbahan buah atau tepung atau biskuit).

* Pukul 17.00

Agar kebutuhan gizinya seimbang, beri lagi bubur saring.

* Pukul 18.00 - tidur malam

Beri ASI/susu formula.

USIA 9-12 BULAN

Menginjak usia 9 bulan dan seterusnya, bayi mulai mampu mencerna makanan semipadat.

Latihan mengunyah makanan yang lebih padat sekaligus merangsang pertumbuhan gigi bayi.

Makanan semipadat yang dimaksud yaitu nasi tim beserta lauk pauknya.

* Pengenalan nasi tim

Jadwal pemberian nasi tim tidak mesti dipatok. Boleh pagi, siang, atau sore.

Namun dalam sehari, bayi harus dilatih makan nasi tim paling tidak dua kali.

BACA JUGA: Pecak Ikan Gurame, Bumbunya Menggoda, Rasanya Semua Suka

Untuk pertama kali, berikan sedikit-sedikit. Jangan lupa, biasanya bagian atas nasi tim lebih keras dibandingkan bagian bawahnya.

Agar bayi tidak menolak makanan baru ini, aduklah dahulu agar kepadatannya sama.

* Bubur saring, buah, ASI/susu formula tetap diberikan

Tetap berikan bubur saring satu kali, buah dua kali, dan ASI/susu formula 3-4 kali sehari sebanyak 220-250 cc tiap kali minum.

Boleh saja sebagai selingan bayi diberi bubur susu dari mangga, jeruk, atau pisang untuk memperkaya pengenalan rasa padanya.

* Pisahkan nasi tim dari lauknya

Perhatikan pula kandungan nasi tim ini. Sebagai patokan, selain beras yang merupakan sumber karbohidrat, nasi tim juga harus dilengkapi sumber protein hewani dan nabati (ikan, hati ayam, ceker ayam, tempe, tahu, telur, daging ayam, daging sapi, dan sebagainya).

Wajib disertakan sumber vitamin dan mineral (sayur-sayuran).

Sebaiknya lauk pauk dari ikan, telur, ayam, dan sup diolah terpisah untuk nantinya dihidangkan bersama nasi tim.

BACA JUGA: Contoh Jadwal Pemberian Makan Padat Pertama Bayi Usia 6 Bulan

Bila lauk-pauk dan nasi dicampur lalu dihangatkan berulang-ulang, maka kandungan gizinya akan berkurang.

Selain itu, lauk dan sayur yang dipisah lebih terjaga kesegarannya.

* Pengenalan bumbu sederhana alami

Di usia ini kita bisa mengenalkan bumbu sederhana alami, misalnya ikan ditumis dengan bawang putih dan mentega, sayur sup dimasak dengan bawang merah, bawang putih, dan daun bawang.

Garam sudah boleh diberikan sedikit. Tak perlu khawatir makanan si kecil kurang asin atau gurih, karena anak sebetulnya belum terlalu menuntut rasa.

BACA JUGA: Polisi Lakukan Autopsi, Ditemukan Jejak Alkohol di Tubuh Sridevi

Idealnya, tepat 1 tahun, anak harus sudah bisa makan sesuai menu keluarga.

Namun perhatikan kemampuannya. Misal, lauk pauknya dipotong kecil-kecil agar lebih mudah dimasukkan ke mulut, dikunyah, dan ditelan.