Bulu Kucing Jadi Penyebab Sulit Hamil? Mitos atau Fakta, Ya?

By Amallia Putri, Senin, 13 September 2021 | 14:30 WIB
Memelihara kucing di rumah disebut-sebut menjadi penyebab sulit hamil, ini penjelasannya (Pexels.com)

Apabila tidak ada orang lain yang membantu membersihkan, pastikan Moms menggunakan sarung tangan dan masker selama membersihkannya.

Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah membersihkan kotak kotoran kucing.

Selain itu, hal yang bisa Moms lakukan untuk menghindari paparan Toksoplasma gondii adalah dengan mengonsumsi makanan yang sudah dimasak dan matang.

Sebab, temperatur yang tinggi mampu untuk menghindari bahaya parasit Toksoplasma.

Jangan konsumsi makanan yang belum dimasak.

Untuk mengetahuinya, Moms bisa menggunakan termometer khusus untuk memasak.

Apabila tidak punya, Moms bisa melihat dari warna hidangan yang sedang dimasak.

Khusus daging sapi, gunakan suhu memasak paling tidak 63 derajat Celcius.

Baca Juga: Hari Kucing Sedunia, Inilah Fakta Menarik Hewan Berbulu yang Tak Banyak Orang Tahu

Lalu, diamkan terlebih dahulu tiga menit sebelum dipotong atau dikonsumsi.

Mendiamkan makanan terlebih dahulu selama tiga menit bisa menjaga temperatur di dalam makanan.

Untuk daging unggas, seperti ayam, masak paling tidak pada temperatur 74 derajat Celcius. 

Jangan lupa untuk langsung mencuci peralatan makan setelah digunakan untuk mengolah daging agar terhindari dari Toksoplasma gondii.

Ternyata, bulu kucing yang dikatakan dapat menyebabkan wanita menjadi tidak subur adalah mitos.

Namun, kebersihan kucing perlu dijaga agar tidak menyebarkan parasit Toksoplasma gondii yang berpengaruh pada rencana kehamilan atau kondisi wanita yang sedang hamil.

Dengan menjaga kebersihan kucing, peralatannya, dan konsumsi makanan untuk diri sendiri, Moms tak perlu menyerah dalam memelihara kucing bila berencana hamil.