Alasan Kenapa Tak Seharusnya Membiarkan Anak Tidur Larut Malam di Masa Pandemi

By Amallia Putri, Minggu, 19 September 2021 | 11:30 WIB
Di masa pandemi, anak tidak seharusnya tidur larut malam (Freepik.com)

Nakita.id - Anak-anak membutuhkan waktu tidur jauh lebih banyak dibandingkan orang dewasa.

Dalam usianya, anak-anak masih dalam waktu pertumbuhan sehingga membutuhkan istirahat yang cukup.

Istirahat yang cukup dengan tidur malam juga mampu membantu perkembangan otaknya.

Perkembangan secara perilaku, belajar, dan daya ingatnya juga jauh lebih komprehensif.

Tak hanya pertumbuhannya secara fisik, Moms.

Dilansir dari hopkinsallchildren.org tidur malam juga membuat kesehatan mentalnya menjadi lebih terjaga.

Namun, tak menutup kemungkinan juga si Kecil akan mulai suka tidur larut malam.

Apalagi, jika ia sudah bertemu dengan hobinya, misalnya membaca buku atau menonton video.

Baca Juga: Bayi Tak Mau Tidur Siang? Ini Dia Beberapa Penyebab yang Perlu Moms Ketahui

Saat diminta untuk tidur malam, anak tidak mau dengan alasan masih ingin melanjutkan kegiatannya tersebut.

Entah karena film kesukaannya belum selesai atau sekadar malas gosok gigi untuk bersiap-siap tidur.

Hal ini hanya akan menjadi masalah lagi jika anak tak mau segera tidur malam.

Anak yang tak segera tidur malam akan mempengaruhi performanya di pagi dan siang hari.

Apalagi, saat ini masih ada beberapa anak yang menjalani sekolah secara virtual.

Walaupun di rumah saja, sekolah secara virtual lebih mudah membuat anak menjadi kelelahan karena menatap layar laptop atau ponsel terus menerus.

Jika hal ini sedang terjadi di rumah kecil Moms, ada beberapa hal yang Moms wajib ketahui mengenai waktu tidur anak di masa pandemi.

Menurut Judith Owens, M.D, ketua Pediatric Sleep Disorders Clinic at Hasbro Children's Hospital di Providence, Amerika Serikat, mengatakan bahwa sebenarnya tidur larut malam tak semata-mata membahayakan anak.

Namun, akan menjadi masalah apabila tidur larut malam membuat anak menjadi kurang tidur.

Tentu saja ia harus bangun lebih pagi karena bersekolah atau kegiatan yang lainnya.

Owens mengatakan, yang perlu diperhatikan adalah durasi saat anak tidur.

Selain durasi, siklus bangun tidur juga harus tetap terjaga.

Dengan begitu, anak-anak akan mendapatkan kualitas tidur yang cukup dan jauh lebih baik.

Tidak memiliki waktu tidur yang cukup hanya akan membuatnya menjadi mudah stress dan menghambat pertumbuhan fisiknya.

Dilansir dari Parents, ada satu alasan besar yang mendasari mengapa tak seharusnya membiarkan anak tidur larut malam.

Baca Juga: Nyadar Nggak Moms Kalau Minum Susu Sebelum Tidur Malah Bikin Tubuh Jadi Seperti Ini?

Menurut Mary Carskadon, Ph.D, ketua Chronobiology and Sleep Research Laboratory di Bradley Hospital, Providence, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa kebiasaan tidur malam ini dipengaruhi oleh kebiasaan di rumah.

Anak akan mencontoh apa yang dilihat dari orangtuanya.

Menurut Carskadon, mulainya kebiasaan untuk tidur larut malam karena orangtua sering tidur larut malam.

Apalagi, bagi orangtua yang sering begadang sampai pagi.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa siklus tidur anak bisa saja dipengaruhi oleh lingkungannya.

Termasuk, dari kebiasaan orangtua yang menjadi contoh untuknya.

Tentu saja siklus tidur yang tidak baik akan memengaruhi performa seseorang saat beraktivitas di pagi hari.

Apalagi, masa pandemi ini kebutuhan akan akses terhadap kesehatan mental sangat dibutuhkan.

Saat ini, kita masih berada di masa pandemi yang serba susah untuk melakukan sesuatu di luar.

Sebagian besar Moms dan Dads melakukan pekerjaan dari rumah.

Anak juga banyak yang masih harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

Apalagi, anak akan mengalami perubahan emosi apabila ia tidak mendapat tidur yang cukup.

Sebuah studi menjelaskan adanya keterkaitan antara tidur dengan kesehatan emosional anak-anak.

Hal ini akan berpengaruh pada bagaimana mereka mengatur dan mengekspresikan emosi mereka.

Apabila diajak melakukan sesuatu yang positif dan bermanfaat, anak yang mengalami kurang tidur tidak terlihat bersemangat dan ceria.

Baca Juga: Mulai Sekarang Stop Tidur dengan Kondisi Rambut Basah Jika Tak Mau Kena Batunya, Ahli Internasional Sudah Blak-blakan Jelaskan Bahayanya

Selama pandemi, anak mengalami perubahan emosional yang memengaruhi kesehatan mentalnya.

Dari penelitian yang dilakukan Save The Children, dari 1.500 keluarga, sebanyak 52 persen anak-anak mengalami kebosanan di rumah selama pandemi.

Dari survei tersebut sebanyak hampir 30 persen anak-anak mengalami kecemasan dan merasa tidak bahagia.

Anak-anak harus menghadapi perbedaan yang sangat signifikan dengan kehidupannya sebelum pandemi melanda.

Mereka kehilangan waktunya untuk beraktivitas di luar rumah, seperti sekolah dan bermain dengan teman-teman.

Ditambah lagi, anak-anak juga harus merasakan kesulitan ekonomi dan akses terhadap kebutuhan tertentu menjadi sangat terbatas.

Maka dari itu, salah satu caranya untuk mengatasi perubahan emosional yang mendadak pada anak-anak adalah dengan mendapat tidur yang cukup.

Ya, demi kesehatan mental dan pertumbuhannya di masa saat ini, anak-anak harus memiliki tidur yang cukup.

Ada beberapa tips dan trik yang bisa Moms lakukan untuk membuat anak tidur awal dan tak larut malam.

1. Tentukan jadwal tidur

Sampaikan baik-baik pada anak bahwa di umurnya saat ini masih butuh tidur yang cukup untuk pertumbuhannya.

Tentukan jam berapa ia harus tidur dan bangun pagi.

Moms bisa memberikannya jam weker untuknya sehingga anak bisa berlatih untuk bangun sendiri tanpa dibangunkan oleh orangtuanya.

2. Rutinitas sebelum tidur

Agar anak lebih mudah untuk tidur, Moms bisa menentukan rutinitas yang bisa dilakukan sebelum tidur.

Misalnya, apabila si Kecil masih senang dibacakan buku cerita, Moms bisa melakukan hal tersebut.

Berdoa bersama juga bisa menjadi salah satu pilihan rutinitas sebelum tidur.

Baca Juga: Lampu Dinyalakan vs Dimatikan Saat Tidur, Mana yang Lebih Baik?

Tentunya, jangan sampai lupa untuk menggosok gigi sebelum tidur.

3. Hindari menatap gadget sebelum tidur

Apabila anak sedang suka menonton serial atau film di layanan streaming lebih baik tentukan dari sekarang, kapan ia bisa menonton.

Batasi menonton film dan serial melalui ponsel atau laptop paling tidak satu hingga dua jam sebelum tidur.

Jangan sampai anak menatap gadget bahkan sebelum ia tidur.

Sebab, cahaya biru pada gadget tak baik untuk kesehatan otak dan menunda waktu tidur.

Dilansir dari Healthline, membaca buku akan jauh lebih baik daripada menatap layar laptop atau ponsel.

Dengan begitu, kebutuhan untuk pertumbuhan dan kesehatan mental anak bisa tetap terjaga.