Mitos vs Fakta Kehamilan: Jangan Berani-beraninya Konsumsi Makanan Ini Saat Hamil karena Bisa Berbahaya untuk Janin

By Riska Yulyana Damayanti, Selasa, 21 September 2021 | 17:00 WIB
Mitos vs fakta kehamilan soal makanan yang membahayakan janin (Freepik.com/pvproductions)

Banyak konsumen menganggap mereka tidak digunakan lagi, tetapi beberapa produk masih mengandung lemak tidak sehat ini.

Lemak trans menjadi perhatian karena tidak hanya meningkatkan kolesterol LDL, tetapi juga menurunkan kadar kolesterol HDL yang melindungi jantung.

Dan, penelitian telah menghubungkan lemak trans dengan tingkat endometriosis dan infertilitas yang lebih tinggi.

Salah satu makanan yang mengandung lemak trans, yakni makanan yang digoreng.

Oleh karena itu, sebaiknya batasi makan makanan yang digoreng ya, Moms.

5. Makanan laut merkuri tinggi

Berikut adalah empat ikan yang harus dihindari: ikan todak, hiu, king mackerel, dan tilefish.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Soal Bolehkah Ibu Hamil Minum Air Serai, Perhatikan Hal Penting Ini

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyarankan wanita hamil, mereka yang mungkin hamil, dan mereka yang sedang menyusui untuk tidak mengonsumsi ikan ini sepenuhnya karena kadar merkurinya yang tinggi. 

Pasalnya, makanan tersebut dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

FDA memperingatkan bahwa wanita hamil harus makan tidak lebih dari 6 ons seminggu kaleng "putih padat" atau tuna albacore karena risiko merkuri.

Namun, ada banyak jenis makanan laut dengan kadar merkuri rendah yang harus dimasukkan dalam diet kehamilan .

Asam lemak dalam makanan laut (DHA dan EPA, keduanya merupakan bentuk omega-3) memainkan peran kunci dalam perkembangan otak bayi.

Faktanya, FDA dan EPA merekomendasikan agar wanita hamil makan hingga 12 ons ikan dan kerang rendah merkuri seminggu.