Mitos vs Fakta Kehamilan: Jangan Berani-beraninya Konsumsi Makanan Ini Saat Hamil karena Bisa Berbahaya untuk Janin

By Riska Yulyana Damayanti, Selasa, 21 September 2021 | 17:00 WIB
Mitos vs fakta kehamilan soal makanan yang membahayakan janin (Freepik.com/pvproductions)

Nakita.id - Wah, ternyata ada makanan yang bisa membahayakan janin, Moms.

Jadi, sebaiknya Moms cari tahu soal makanan yang bisa membahayakan janin, ya.

Saat hamil, memang seharusnya Moms memilah-milah mana makanan yang baik untuk kehamilan mana yang berdampak buruk.

Pasalnya, banyak makanan yang aman dimakan sebelum hamil, namum berbahaya jika dikonsumsi saat hamil.

Melansir dari Babycenter.com, berikut makanan yang bisa membahayakan janin.

Baca Juga: Masih Suka Makan Cabai Saat Hamil Disebut-sebut Berisiko Lahirkan Bayi Botak, Mitos vs Fakta Kehamilan?

1. Kecambah mentah dan produk mentah yang tidak dicuci

Kecambah mentah tampak boleh dimakan sebelum hamil, tetapi selama kehamilan sebaiknya jangan makan itu.

Bahkan, sebelum kecambah tumbuh, bakteri dapat masuk ke dalam biji kecambah melalui retakan pada cangkangnya.

Dan karena kecambah umumnya tidak dimasak sebelum dimakan, tidak ada cara untuk membunuh bakteri tersebut.

Toksoplasma juga menjadi perhatian pada buah dan sayuran yang tidak dicuci.

Pastikan untuk membilas produk secara menyeluruh di bawah air mengalir sebelum menggunakannya.

Dan, hindari makan buah atau sayuran yang memar, karena bakteri dapat berkembang biak di area di mana produk telah rusak.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan tentang Bahaya Merokok bagi Ibu Hamil Sudah Terbukti secara Medis, Ini Risikonya Jika Masih Nekat Melakukannya 

2. Terlalu banyak minum minuman berenergi dan kopi

Hingga 200 miligram kafein sehari dianggap aman selama kehamilan.

Itu setara dengan sekitar 12 ons kopi.

Untuk panduan, lihat daftar berapa banyak kafein dalam makanan dan minuman umum.

Lewati minuman energi selama kehamilan.

Sementara, beberapa mengandung lebih sedikit kafein secara keseluruhan daripada secangkir kopi, minuman berenergi telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah dan irama jantung yang tidak normal.

Dan hindari minuman dengan penambah energi "alami" seperti guarana, ginseng, yerba mate, dan ekstrak teh hijau, yang semuanya merupakan stimulan yang belum terbukti aman digunakan selama kehamilan.

Baca Juga: Ibu Hamil Dilarang Tidur Siang karena Hal Sepele Ini, Mitos vs Fakta Kehamilan?

3. Pepaya mentah

Saat tidak hamil mungkin Moms suka makan sayur pepaya muda.

Namun, saat sedang hamil sebaiknya jangan makan pepaya mentah ya, Moms.

Pepaya mentah (hijau) mengandung zat lateks yang dapat memicu kontraksi rahim.

Lateks yang ditemukan dalam pepaya mentah bertindak seperti hormon oksitosin dan prostaglandin, yang terlibat dalam awal persalinan. 

4. Makanan dengan lemak trans

Meskipun bahaya kesehatan dari lemak trans telah diketahui sejak awal 1990-an, mereka tidak disebutkan pada label nutrisi sampai tahun 2006.

Banyak konsumen menganggap mereka tidak digunakan lagi, tetapi beberapa produk masih mengandung lemak tidak sehat ini.

Lemak trans menjadi perhatian karena tidak hanya meningkatkan kolesterol LDL, tetapi juga menurunkan kadar kolesterol HDL yang melindungi jantung.

Dan, penelitian telah menghubungkan lemak trans dengan tingkat endometriosis dan infertilitas yang lebih tinggi.

Salah satu makanan yang mengandung lemak trans, yakni makanan yang digoreng.

Oleh karena itu, sebaiknya batasi makan makanan yang digoreng ya, Moms.

5. Makanan laut merkuri tinggi

Berikut adalah empat ikan yang harus dihindari: ikan todak, hiu, king mackerel, dan tilefish.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Soal Bolehkah Ibu Hamil Minum Air Serai, Perhatikan Hal Penting Ini

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyarankan wanita hamil, mereka yang mungkin hamil, dan mereka yang sedang menyusui untuk tidak mengonsumsi ikan ini sepenuhnya karena kadar merkurinya yang tinggi. 

Pasalnya, makanan tersebut dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

FDA memperingatkan bahwa wanita hamil harus makan tidak lebih dari 6 ons seminggu kaleng "putih padat" atau tuna albacore karena risiko merkuri.

Namun, ada banyak jenis makanan laut dengan kadar merkuri rendah yang harus dimasukkan dalam diet kehamilan .

Asam lemak dalam makanan laut (DHA dan EPA, keduanya merupakan bentuk omega-3) memainkan peran kunci dalam perkembangan otak bayi.

Faktanya, FDA dan EPA merekomendasikan agar wanita hamil makan hingga 12 ons ikan dan kerang rendah merkuri seminggu.