Semua Ibu di Indonesia Wajib Tahu, Ini Dia Risiko Kesehatan Apabila Anak Dibiarkan Makan Junk Food untuk Atasi Susah Makan

By Amallia Putri, Kamis, 14 Oktober 2021 | 10:00 WIB
Junk food tak baik untuk pertumbuhan anak (Pexels.com)

Makanan dengan asupan nutrisi yang lengkap dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya.

Tak hanya itu, nutrisi juga dibutuhkan untuk metabolisme tubuhnya.

Junk food tidak mengandung nutrisi yang baik, terutama untuk anak yang masih dalam fase pertumbuhan.

Namun, sering kali junk food disukai anak-anak karena pengemasannya yang lucu dan rasanya yang lezat.

Tentunya, junk food mengandung banyak lemak jahat dan gula dan rendah akan kebutuhan utama seperti vitamin, zinc, serat, dan lain-lain.

Dilansir dari News Medicaljunk food bisa menyebabkan masalah kesehatan pada anak, bahkan penyakit jangka panjang.

Misalnya, obesitas, penyakit kronis di masa mendatang, serta masalah emosional dan kepercayaan diri anak.

Satu porsi junk food, setidaknya mengandung 160 hingga 310 kilokalori lebih banyak dibandingkan satu porsi makanan biasa.

Baca Juga: Jangan Keseringan Ngomel Moms! Begini Tips Membujuk Anak Supaya Mau Konsumsi Makanan Sehat untuk Mengatasi GTM

Bahkan, dilansir dari Michigan Medicine, terlalu banyak makan junk food bisa menyebabkan risiko berikut:

1. Osteoporosis di masa tua

2. Masalah pada jantung

3. Gigi berlubang karena asupan gula berlebih

4. Diabetes tipe 2

Junk food juga mengandung berbagai macam bahan aditif seperti pewarna makanan dan lemak trans.

Lemak trans tersebut yang menyebabkan diabetes pada anak.