Mitos vs Fakta Kehamilan, Ternyata Susu Jenis Ini Bisa Berbahaya Jika Diminum Oleh Ibu Hamil

By Riska Yulyana Damayanti, Kamis, 4 November 2021 | 17:00 WIB
Mitos vs fakta kehamilan, makanan yang berbahaya untuk ibu hamil (Pexels.com)

Nakita.id - Saat hamil sebaiknya perhatikan makanan yang berbahaya untuk ibu hamil dan janin ya.

Pasalnya, tidak semua makanan yang boleh dimakan sebelum hamil baik juga dimakan selama kehamilan.

Banyak orang memahami risiko makan ikan atau daging mentah dengan merkuri tinggi, tetapi ada juga makanan lain yang banyak orang tidak duga menyebabkan masalah selama kehamilan.

Baca Juga: Kupas Tuntas 3 Kebiasaan yang Sering Bikin Was-was Ibu Hamil karena Takut Keguguran, Mitos vs Fakta Kehamilan?

Kehamilan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, yang mungkin membuat beberapa wanita lebih rentan terhadap infeksi.

Banyak makanan membawa bakteri atau kuman menular lainnya yang dapat menyebabkan masalah selama kehamilan.

Bahkan dalam kasus di mana wanita hamil tidak merasa sakit, beberapa kuman ini masih dapat mempengaruhi janin.

Melansir dari Medical News Today, berikut makanan yang berbahaya untuk ibu hamil dan janinnya.

1. Sayuran dan kecambah mentah atau setengah matang

Sebaiknya sata hamil Moms jangan makan sayuran mentah ya.

Sayuran hijau dan kecambah umumnya merupakan makanan yang bagus untuk ditambahkan ke dalam makanan karena mengandung banyak serat dan nutrisi.

Namun, beberapa sayuran atau kecambah mungkin mengandung bakteri, seperti Salmonella atau E. coli, yang dapat menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Minum Air Kunyit Berbahaya untuk Ibu Hamil dan Janin?

Sebuah studi di Clinical Microbiology and Infection mencatat bahwa infeksi bakteri pada darah berpotensi fatal selama kehamilan.

Sangat penting untuk menghindari E. coli saat hamil.

Sebuah E. coli infeksi dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk keracunan makanan, infeksi saluran kencing, dan penyakit pernapasan.

Sekitar 20 persen infeksi E. coli disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, yang mungkin termasuk sayuran hijau dan kecambah.

2. Telur mentah atau setengah matang

Telur adalah sumber protein dan nutrisi sederhana, tetapi telur setengah matang atau mentah mungkin mengandung bakteri Salmonella.

Perhatikan bahwa infeksi Salmonella biasanya berlangsung sekitar satu minggu.

Ibu hamil dapat mencegah infeksi dengan menghindari sumber telur mentah atau setengah matang, seperti telur rebus atau yang digoreng dengan kuning yang masih encer, telur orak arik, atau adonan kue.

3. Susu atau jus buah yang tidak dipasteurisasi

The USDHHS menyarankan wanita hamil untuk menghindari baik susu atau jus buah yang tidak dipasteurisasi.

Pasteurisasi merupakan proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan.

Baca Juga: 4 Hal Ini Bisa Bikin Moms Gagal Hamil, Mitos vs Fakta Kehamilan?

Susu yang tidak dipasteurisasi mungkin mengandung E. coli, Listeria, atau Salmonella.

Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi parah pada ibu hamil, terutama jika sistem kekebalannya sudah stres.

Selalu minum susu pasteurisasi dan periksa label makanan yang mengandung susu untuk memastikannya.

Jus atau sari buah apel yang tidak dipasteurisasi dapat menjadi sumber E.coli.

Hindari jus buah atau sari buah mentah, termasuk jus segar, seperti jus jeruk atau apel.

Rebus jus atau sari buah apel yang tidak dipasteurisasi setidaknya selama 1 menit untuk menghilangkan bakteri sebelum didinginkan dan diminum.