Sambut Hari Diabetes Sedunia, Moms Wajib Tahu Perbedaan Hiperglikemia dan Diabetes

By Amallia Putri, Jumat, 12 November 2021 | 17:00 WIB
Ini perbedaan hiperglikemia dengan diabetes (Freepik)

Nakita.id - Mulai detik ini juga, Moms wajib kendalikan kadar gula darah dalam tubuh.

Apa, sih, pentingnya mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh?

Kadar gula darah yang terkontrol bisa membuat kita menjadi terhindari dari berbagai macam penyakit.

Gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit jantung, ginjal, syaraf, mata, dan lain-lain.

Penyakit diabetes menjadi salah satu akibat jika Moms selalu membiarkan kadar gula darah selalu tinggi.

Bagaimana ciri-ciri kadar gula darah yang tinggi?

Berikut adalah ciri-ciri mengalami gula darah tinggi, yang sudah dirangkum oleh Nakita.id dari berbagai sumber:

1. Gula darah sebelum makan 126 mg/dL ke atas

Baca Juga: Tak Disangka Hanya dengan Melakukan Olahraga Jenis Ini Terbukti Ampuh Turunkan Kadar Gula Dalam Darah, Para Penyandang Diabetes Harus Coba!

2. Gula darah sesudah makan 200 mg/dL ke atas

3. Hemoglobin A1C 6,5 ke atas

4. Sering merasa kelelahan

5. Sering kencing

6. Sakit kepala, mual, dan muntah

7. Sering terkena infeksi dan luka susah untuk sembuh

Eits, tapi wajib Moms ketahui, gejala gula darah tinggi belum tentu terkena penyakit diabetes, lo, Moms.

Bagaimana bisa?

Kondisi ketika gula darah tinggi, namun belum tentu terkena penyakit diabetes adalah kondisi hiperglikemia.

Melansir dari Cleveland Clinic, hiperglikemia terjadi karena gula darah terlalu tinggi dan tubuh kurang insulin.

Menjelang hari diabetes sedunia ini, Moms wajib tahu perbedaan hiperglikemia dan diabetes.

Hiperglikemia sering disebut juga dengan prediabetes.

Ya, kadar gula darah pada orang yang mengalami hiperglikemia memang tinggi.

Namun belum bisa dikatakan diabetes karena belum memenuhi kriteria diabetes.

Kadar gula darah normal pada orang dewasa adalah 100 mg/dL.

Baca Juga: Sambut Hari Diabetes Sedunia, Semua Harus Tahu Cara Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini

Menurut Medline, orang dengan prediabetes memiliki kadar gula darah antara 100 hingga 125 mg/dL.

Sedangkan orang dengan diabetes kadar gula darah bisa mencapai 126 mg/dL bahkan lebih.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa hiperglikemia tidak bisa dikatakan diabetes karena kadar gula belum mencapai kriteria diabetes.

Orang yang memiliki tanda-tanda gula darah tinggi hampir sama dengan gejala diabetes.

Bahkan bila gula darah dibiarkan terus menerus tinggi bisa menyebabkan diabetes di kemudian hari.

Kondisi hiperglikemia adalah salah satu penyebab diabetes.

Maka dari itu Moms perlu hati-hati.

Biasanya, apa yang menyebabkan seseorang mengalami kondisi hiperglikemia?

Kondisi hiperglikemia biasanya muncul karena beberapa kebiasaan buruk.

Berikut adalah kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan munculnya kondisi hiperglikemia, menurut Medical News Today:

1. Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat

Pola makan adalah faktor penting untuk menjaga gula darah dalam tubuh.

Apabila pola makan tidak terlalu baik dan nutrisi yang terpenuhi tidak seimbang, maka hal ini akan menyebabkan munculnya kondisi hiperglikemia.

Hati-hati jika Moms mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, sebab hanya akan membuat kadar gula darah Moms meningkat.

Karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh akan dipecah menjadi glukosa, yang kemudian bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Memang, kadar gula darah bisa membuat tubuh kita menjadi berenergi.

 

Baca Juga: Penyuka Lalapan Harus Tahu Faktanya, Makan Daun Kemangi Ternyata Malah Bisa Bikin Tubuh Alami Hal Tidak Terduga Ini

Namun apabila kadar gula darah terlalu tinggi hanya akan membuat kita menjadi mudah lelah dan mengantuk.

2. Jarang berolahraga

Dengan berolahraga Moms bisa menjaga kadar gula darah dalam tubuh kita.

Setidaknya 12 jam setelah berolahraga, kadar gula darah dalam tubuh masih tetap bisa terjaga.

Gula darah dalam tubuh akan mampu tersalurkan ke otot untuk olahraga.

3. Manajemen stres yang buruk

Banyak yang belum tahu, stres bisa menjadi salah satu penyebab utama naiknya kadar gula darah dalam tubuh.

Melansir dari Diabetes.org, saat dalam keadaan stres kelenjar adrenalin memicu produksi glukosa ke berbagai organ tubuh.

Akibatnya kandungan gula dalam darah menjadi meningkat.

Maka dari itu, segera cek gula darah Moms sekarang juga.

Apakah kadar gula darah Moms berada pada kadar normal atau tidak?

Jika berada pada kadar tinggi, lakukan beberapa kegiatan yang mampu menurunkan gula darah.

Mengutamakan olahraga, menjaga asupan karbohidrat, dan memperbaiki manajemen stres adalah cara yang baik untuk menurunkan kadar gula darah.

Selain itu, Moms juga perlu melakukan tips berikut ini:

1. Tingkatkan asupan makanan berserat

Melansir dari Healthline, asupan makanan berserat mampu untuk memperlambat gula dan karbohidrat untuk dicerna.

Sehingga bisa untuk mengurangi kadar gula darah dalam tubuh.

Berbagai sayur dan buah-buahan mengandung banyak serat.

Baca Juga: Sungguh Nyesel Telat Tahu, Moms Dijamin Kaget Ternyata Kalau Cukup Minum Air Putih Efeknya Malah Jadi Begini

2. Konsumsi air putih

Sebenarnya, kita tidak perlu mengonsumsi air putih delapan gelas sehari apabila tubuh kita sudah merasa cukup air.

Namun, cairan yang penting untuk tubuh kita sebaiknya berasal dari air putih.

Kurangi asupan minuman yang mengandung gula berlebih.

3. Kontrol porsi makan

Porsi makan yang cukup dan tidak terlalu banyak bisa mencegah Moms untuk mengonsumsi terlalu banyak kalori.

Menjaga berat badan untuk tetap ideal bisa membantu mengurangi naiknya kadar gula darah.

Memang hiperglikemia belum tentu diabetes, Moms.

Walaupun begitu, hiperglikemia menahun bisa menyebabkan diabetes dan perlu diatasi mulai sekarang juga dengan kebiasaan baik di atas.

Selamat hari diabetes sedunia, ya, Moms.