PTM 100 Persen Mulai Digelar, Psikolog Sarankan Pembelajaran Jarak Jauh Tetap Dilanjut

By Ruby Rachmadina, Sabtu, 8 Januari 2022 | 11:29 WIB
Psikolog sarankan PJJ tetap dilaksanakan (Freepik.com)

Munculnya peraturan yang mewajibkan sekolah untuk melaksanakan PTM 100 persen tentu menuai respon yang beragam dari masyarakat.

Ada yang menilai PTM salah satu jalan keluar agar siswa jadi lebih fokus dalam belajar, tetapi ada pula publik yang merasa jika peraturan tersebut harus ditinjau ulang.

Mengingat saat ini kondisi pandemi di Indonesia yang belum menunjukkan penurunan angka positif Covid-19 yang diperparah dengan adanya varian Omicron.

Roslina Verauli, M.Psi.,Psi, Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga

Tetapi, menurut Roslina Verauli, M.Psi.,Psi. seorang Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Keluarga yang berpraktik di RS Pondok Indah mengatakan kepada tim Nakita pada Rabu (5/01/2022) jika PTM justru memberikan efek yang positif pada anak.

Menurut Vera, ketika anak belajar di sekolah dan bertemu dengan teman-temannya bisa memicu rasa semangatnya dalam belajar.

Prestasi anak disebut jauh lebih unggul dibandingkan ketika siswa melakukan PJJ.

Keuntungan dari PTM ini menjadikan daya saing anak untuk memperoleh nilai yang baik juga meningkat.

"Pada saat di ruang kelas, anak belajar tidak sendirian, dia punya teman belajar. Anak yang punya teman belajar dalam perspektif psikologi pendidikan ternyata mampu meningkatkan prestasi anak dalam belajar," ucap Vera dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.

Baca Juga: Pelaksanaan Ujian di Masa Pandemi Diharapkan Tak Lagi Dilakukan Secara Daring, 'Kita harus Merelakan PTM ke PJJ Kembali'

Pembelajaran secara daring yang sudah dilakukan selama beberapa bulan ini memang kerap dikeluhkan hampir semua siswa.

Kurangnya anak berinteraksi dengan teman dan bermain di lingkungan sekolah membuat mereka merasa bosan dan tak heran akan berujung pada kondisi stres.

Berbeda jika anak belajar di ruangan kelas bersama teman sebayanya.

Mereka mungkin bisa berinteraksi membahas mata pelajaran yang membuat mereka aktif di kelas.

"Teman-teman sekelas bikin mereka semangat untuk perfom, lebih semangat untuk kegiatan belajar," ujarnya.

Tetapi, menurut Vera peran PJJ selama pandemi tetap dibutuhkan.

Ia mengimbau agar setiap sekolah masih menerapkan PJJ ke dalam metode pembelajaran.

Menurutnya, pembelajaran online learning menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bagi anak, sehingga mereka mendapatkan pengajaran yang lebih menarik dalam dunia digital.

"Sekolah pun tetap memperkenalkan pembelajaran online karena bikin anak familiar dengan internet," pungkas Vera.

Baca Juga: Tenaga Pengajar Keluhkan Soal Jaringan Internet yang Lambat Selama Proses PJJ, Begini Tanggapan Kemendikbud