Mengenal Primitive Reflexes, Reflek Yang Dilakukan Oleh Bayi Baru Lahir

By Debora Julianti, Minggu, 23 Januari 2022 | 13:05 WIB
Ilustrasi bayi mulai merespon suara dengan tertawa (freepik)

Nakita.id – Apapun yang dilakukan bayi pada saat baru lahir tentu menjadi hal yang menyenangkan untuk diperhatikan.

Menurut Alia Mufida, M.Psi Psikolog Anak dan Remaja dari Klinik Mentari Anakku mengatakan, jika perkembangan pada anak dalam setahun pertama tentu sangat besar.

Mulai dari anak yang hanya bisa tiduran, mereka mulai bisa berguling bahkan hingga anak sudah mulai bisa merangkak.

Alia juga mengatakan jika refleks pada bayi biasanya disebut dengan primitive reflexes.

“Di usia bayi setahun pertama, perkembangat bayi itu sangat banyak sekali. Refleks pada bayi awalnya yang masih kita sebut, primitive reflexes” kata Alia saat melakukan wawancara bersama Nakita, Kamis (20/01/2022).

Primitive reflexes merupakan reflek pada bayi baru lahir berupa gerakan tanpa sadar yang sudah terlatih sejak bayi masih berada dalam kandungan, untuk membantu mereka bertahan.

Beberapa macam reflek yang dilakukan bayi baru lahir diantaranya adalah seperti mengangkat tangan ketika kaget serta mengisap payudara.

Sebagian besar refleks akan berlangsung selama berbulan-bulan, tetapi ada juga yang mulai hilang dalam beberapa minggu.

Berikut beberapa primitive reflexes yang sering dilakukan oleh bayi, yang harus Moms pahami.

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Tahapan Perkembangan Bayi Mulai Dari Terkejut Mendengar Suara Hingga Mulai Merangkak

1. Reflek Menggenggam

Reflek menggenggam atau dikenal sebagai palmar grasp reflex.

Tangan menggenggam adalah salah satu reflek yang langsung terlihat pada bayi baru lahir.

Jenis refleks ini berlangsung hingga sekitar usia perkembangan bayi mencapai 5-6 bulan.

Sedangkan pada jari kaki, refleks serupa kemungkinan berlangsung hingga usia perkembangan 9-12 bulan.

2. Reflek Babinski

Babinski reflex atau refleks plantar adalah reflek otomatis pada kaki bagian bawah sebagai respons terhadap rangsangan, ini terjadi sebagai reaksi membelai telapak kaki.

Perlu Moms ketahui pula bahwa reflek bayi baru lahir ini juga menjadi salah satu bagian dari pengujian neurologis yang digunakan dokter untuk memeriksa perkembangan bayi.

Apabila terjadi reaksi reflek Babinski yang tidak teratur, mungkin merupakan tanda dari kondisi neurologis, sehingga memerlukan pengujian lebih lanjut untuk melakukan diagnosis.

Baca Juga: Tonggak Perkembangan Bayi (1)

3. Reflek Mengisap

Reflek mengisap atau sucking reflex pada bayi baru lahir terjadi pertama kali saat fase inisiasi menyusui dini (IMD), yang dilakukan langsung setelah bayi lahir.

Saat bersentuhan dengan puting atau aerola payudara, bayi akan secara reflek mengisap dengan ritme teratur.

Sebenarnya, bayi sudah melakukan reflek ini sejau usia 14 minggu dalam kandungan.

Selain itu, refleks mengisap membantu bayi mengatur antara bernapas dan menelan.

4. Reflek Moro

Reflek moro atau moro reflex adalah gerakan yang biasanya terjadi saat bayi terkejut oleh suara keras, reflek moro pada bayi ini juga biasa disebut sebagai reflek kaget.

Sebagai respons terhadap suara keras, bayi melemparkan kepalanya ke belakang, menjulurkan tangan dan kakinya, menangis, atau menarik tangan serta kakinya.

Kemungkinan besar, reflek moro berlangsung hingga usia bayi sekitar 2 bulan.

Baca Juga: Tonggak Perkembangan Bayi (2)

5. Reflek Melangkah

Bayi baru lahir sekalipun sudah mengenal reflek melangkah atau step reflex.

Moms bisa perhatikan apa yang terjadi ketika telapak kaki bayi menyentuh permukaan datar.

Secara refleks, bayi akan meletakkan satu kaki di depan satu sisi kaki lainnya sebagai upaya untuk melangkah.

Reflek pada bayi ini perlahan akan menghilang setelah usianya 2-3 bulan.

Namun memori tentang reflek ini tetap ada, sehingga membantu bayi saat belajar berjalan di usia satu tahun.

Itu beberapa reflek yang pada dasarnya sudah anak miliki sejak dalam kandungan.

Maka dari itu tidak heran jika ternyata anak sudah mulai merespon terhadap apa yang Moms lakukan.

Beberapa reflek bayi ini juga dapat menjadi penanda bahwa bayi memiliki masalah atau tidak pada pertumbuhannya.

Baca Juga: Tonggak Perkembangan Bayi (3)