Benarkah Bayam akan Jadi Racun Jika Dipanaskan? Ini Faktanya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 29 Januari 2022 | 11:30 WIB
Benarkah memanaskan bayam akan mengubah kandungannya menjadi racun? (Sajian Sedap)

Nakita.id - Selama ini, banyak pertanyaan tentang fakta atau mitos bahwa bayam yang dipanaskan akan mengandung racun.

Kepercayaan ini sudah dipercaya sejak zaman dahulu, akan tetapi belum terbukti kebenarannya.

Padahal, mengolah bayam sebagai sayur atau lalapan menjadi favorit banyak masyarakat Indonesia.

Lalu bagaimana fakta atau kebenaran tentang kepercayaan bahwa bayam yang dipanaskan setelah didiamkan akan menimbulkan racun?

Mengutip dari Healthline, sebelum membahas mengenai fakta bayam yang dipanaskan, perlu diketahui bahwa bayam mengandung berbagai manfaat baik untuk kesehatan jika dikonsumsi.

Bayam mampu mencegah kanker, bayam bisa membantu menurunkan tekanan darah, baik untuk ibu hamil, membantu meredakan risiko serangan mata, dan masih banyak lagi.

Selain itu, bayam juga sangat dianjurkan dikonsumsi bagi pengidap diabetes.

Tapi benarkah manfaat tersebut akan hilang ketika bayam dikonsumsi ketika sudah dipanaskah kembali?

Mengutip dari Kompas, dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospital, Jakarta Selatan, dr Inge Permadhi, mengatakan, makanan olahan sayur memang tidak disarankan untuk dipanaskan ulang.

Baca Juga: Makan Sayur Bayam Berlebihan Setiap Hari Ternyata Bahaya untuk Kesehatan, Ketahui Apa Saja Efek Sampingnya

Hal ini karena memanaskan atau menghangatkan sayur akan mengurangi kandungan dari sayur tersebut.

"Makanan seperti sayur sebaiknya memang dimasak dan tidak dihangatkan kembali," ujar Inge mengutip dari Kompas.

"Kandungan gizinya umumnya akan terlarut pada kuahnya. Jadi sebaiknya memang dikonsumsi kuahnya. Jadi, pasti akan mengurangi kandungan zat gizi, terutama vitamin yang peka terhadap pemanasan," lanjut Inge.

Sementara itu, Ahli Gizi Komunitas dr Tan Shot Yen mengatakan, sayur bayam mengandung senyawa nitrat, yang akan berubah menjadi nitrit dan nitrosamin saat dimasak, didiamkan, lalu dipanaskan kembali.

Ia menjelaskan, nitrosamin diyakini berfungsi sebagai karsinogen untuk orang yang antioksidan di dalam tubuhnya tidak mencukupi.

Sementara Nitrit, dapat berbahaya apabila dikonsumsi bayi berusia 6 bulan karena dapat menghalangi transportasi oksigen oleh Hemoglobin.

"HB-nya berubah menjadi methemoglobin," ujar Tan melansir dari Kompas.

Meski demikian, lanjut Tan, masyarakat tidak perlu risau karena saat mengonsumsi bayam, nitrit yang terkandung sangat sedikit.

Nitrit baru dapat "meracuni" tubuh jika dalam jumlah yang sangat besar.

Baca Juga: Cuma Makan Sayur Bayam Secara Konsisten Penyakit Kronis Ini Bisa Langsung Terobati, Seumur Hidup Jadi Jarang Berobat ke Dokter

Tan juga menganjurkan, sebelum memasak sayur bayam, ada baiknya memilih bayam yang segar dan dalam jumlah cukup agar sekali masak dapat langsung habis.

Memasak sayur bayam sebaiknya sebentar saja, sampai agak layu, kemudian segera matikan kompor.

Hal serupa disampaikan melalui laman Kominfo yang meluruskan berita hoax tentang kandungan racun pada bayam yang dipanaskan.

Menurutnya, memanaskan bayam berkali-kali sebenarnya tidak berbahaya jika dilakukan dengan cara yang benar.

Cara yang benar yakni tidak terlalu lama memanaskan dan tidak pada suhu yang sangat tinggi.

Bayam cukup dipanaskan dalam waktu sinkat sehingga tidak banyak nutrisi dari bayam yang hilang saat dipanaskan.

Saat memanaskan kembali bayam yang sudah didiamkan, sebenarnya kandungan nitrat dalam bayam ikut hilang dan menguap karena panas.

Sehingga jika dipanaskan, kandungan nitrat pada bayam akan lebih sedikit.

Hal tersebut tentu tidak berbahaya bagi tubuh jika kandungan nitrat yang kecil berubah menjadi nitrit.

Baca Juga: Manfaat Minum Jus Bayam Secara Rutin, Ternyata Bisa Berantas Penyakit Mengerikan Ini dari Dalam Tubuh