Wah, Bisa Bahaya Kalau Tidak Nurut Apa Kata Mertua, Ada Bahaya yang Mengintai Bila Tidak Memotong Daging Kecil-kecil Sebelum Dimasukkan ke Kulkas

By Kirana Riyantika, Kamis, 17 Februari 2022 | 18:13 WIB
Cara menyimpan daging di kulkas (Pexels/Mark Stebnicki)

Nakita.id - Daging jadi salah satu bahan makanan yang harganya lebih mahal dari bahan makanan lain.

Untuk mengakali mahalnya harga daging, banyak Moms yang menyimpan daging di kulkas supaya lebih awet.

Moms tentu kerap memasak dalam jumlah berlebih hingga meninggalkan sisa makanan.

Sisa makanan ini (bisa berupa daging) dapat disimpan di dalam kulkas untuk kemudian diolah lagi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada teknik yang harus dilakukan sebelum menyimpan daging di dalam kulkas.

Moms harus memastikan menyimpannya dengan benar.

Melansir Eat This, bila Moms ingin menyimpan daging ke dalam lemari es, wajib memotongnya terlebih dahulu.

Potong daging dalam ukuran kecil sebelum memasukkannya ke dalam kulkas.

"Pemotongan besar daging, seperti daging panggang atau kalkun utuh, harus dibagi menjadi jumlah kecil untuk pendinginan," menurut laman resmi CDC.

Baca Juga: Daging Seperti Apa yang Boleh Dijadikan MPASI untuk Anak? Yuk Ketahui Ciri-cirinya

Lalu, apa tujuan pemotongan daging dalam ukuran kecil-kecil ini?

Daging yang dipotong dalam ukuran kecil, maka akan semakin luas permukaan yang terpapar suhu dingin.

Semakin banyak permukaan daging yang terpapar suhu dingin ini bisa mencegah pertumbuhan bakteri.

"Harus dibagi menjadi jumlah kecil terlebih dahulu untuk menghentikan perkembangbiakan bakteri," menurut CDC.

Menurut CDC, sisa makanan harus disimpan di lemari es pada suhu 40 derajat Fahrenheit atau lebih dingin dalam waktu dua jam setelah dimasak.

Namun, bila makanan tersebut terkena suhu yang lebih panas dari 90 Fahrenheit, misalnya di dalam mobil yang panas atau saat piknik musim panas, maka makanan tersebut harus dimasukkan dalam lemari es dalam waktu satu jam.

Sangat penting bagi Moms untuk menyimpan makanan terutama daging dengan benar.

Sebab, bila salah dalam menyimpannya bisa memicu pertumbuhan bakteri seperti E. Coli dan Salmonella.

Orang yang keracunan E. coli bisa menyebabkan gejala seperti diare, infeksi saluran kemih, penyakit pernapasan, dan infeksi aliran darah. 

Baca Juga: Ternyata Ini Buktinya Doddy Sudrajat Tak Tulus Sayangi Darah Daging Sendiri, Video Lawas Vanessa Angel Ceritakan Perlakuan Tak Pantas Sang Ayah Kembali Disorot, 'Bokap Gila'

Sedangkan infeksi Salmonella bisa menyebabkan penyakit bawaan umum yang memengaruhi lebih dari satu juta orang di AS setiap tahun.

Meski bakteri tersebut merupakan bakteri yang umum pada daging dan gejalanya cenderung ringan, namun bisa fatal bila diidap orang dengan kondisi tertentu.

Orang yang memiliki kondisi imun yang lemah seperti anak di bawah 5 tahun, orang berusia lebih dari 65 tahun, dan wanita hamil punya risiko lebih tinggi bila terpapar bakteri E.coli dan Salmonella.

"Hubungi penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda mengalami diare atau muntah yang berlangsung lebih dari 2 hari, tinja berdarah, demam lebih tinggi dari 102 derajat Fahrenheit, atau tanda-tanda dehidrasi (termasuk sedikit atau tidak buang air kecil, haus berlebihan, mulut sangat kering, pusing). atau pusing, atau urin yang sangat gelap)," CDC memperingatkan.

Lalu, berapa lama batas waktu menyimpan daging yang sudah dimasak di dalam kulkas?

Menurut USDA, umur simpan makanan yang dimasak ini bervariasi menurut jenisnya.

USDA mengungkapkan sosis yang dimasak dapat bertahan dengan aman di lemari es dengan suhu 40 derajat fahrenheit atau lebih dingin selama satu minggu.

Daging atau unggas yang sudah dimasak akan bertahan lama tiga sampai empat hari di kulkas.

"Batas waktu yang singkat untuk makanan yang didinginkan di rumah akan membantu menjaganya agar tidak rusak atau menjadi berbahaya untuk dimakan," ujar USDA.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Daging Merah Secara Berlebihan Justru Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Mengerikan Ini