Biskuit mengandung minyak kelapa sawit yang bila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung.
Biasanya penggunaan minyak kelapa sawit digunakan secara berulang yang bisa menurunkan kapasitas antioksidan dan selanjutnya membuat Moms rentan terkena berbagai penyakit.
Hampir sebagian besar biskuit menggunakan minyak kelawa sawit yang dinilai paling tidak sehat untuk tubuh.
Biskuit juga menggunakan tepung serbaguna sebagai bahan utamanya.
Sedangkan, tepung tidak baik untuk kesehatan usus.
Tepung putih tidak mengandung mikro dan makronutrien yang menyebabkan bertambahnya berat badan, lonjakan gula darah.
Biskuit juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan pencernaan hingga penyakit kardiovaskular.
Menurut sebuah penelitian di tahun 2013 oleh Connecticut College, mengungkapkan bahwa makan biskuit dapat mengaktifkan kesenangan pada otak.
Inilah yang menyebabkan seseorang yang mengonsumsi biskuit merasa tidak pernah puas dan ingin terus makan biskuit secara berlebihan.
Tanpa disadari, kandungan natrium pada biskuit sangatlah tinggi.
Rata-rata biskuit manis mengandung 0,4 gram garam per 25 gram kantong menurut Consensus Action on Salt and Health (CASH).
Natrium yang dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, dan gagal jantung.
Asupan natrium yang terlalu banyak juga bikin Moms merasa kembung, terasa bengkak, dan penambahan berat badan.
Tak bisa dipungkiri jika hampir semua biskuit pasti memakai pengawet.
Biskuit dan kue kering yang Moms beli di toko mengandung pengawet yang sangat tinggi.
Butylated hydroxyanisole (BHA) dan Butylated hydroxytoluene (BHT) menurut penelitian termasuk bahan pengawet yang sangat buruk bagi darah manusia.
Selain itu, biskuit juga mengandung sodium benzoate.
Ini sering mengakibatkan beberapa jenis kerusakan DNA.
Baca Juga: Penting Dicatat! Konsumsi Camilan Rasa Keju Ada Batasannya Moms