Tak Selamanya Dilarang, Ternyata Ini Kondisi yang Memperbolehkan Bayi Baru Lahir Minum Susu Formula

By Shinta Dwi Ayu, Senin, 21 Maret 2022 | 11:33 WIB
Kondisi yang memperbolehkan bayi baru lahir minum susu formula. (Nakita.id)

Nakita.id - Para Moms wajib paham, ini lah kondisi yang memperbolehkan bayi baru lahir minum susu formula.

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan para Moms yang memiliki anak bayi.

Idealnya, pemberian ASI ekslusif sendiri dilakukan sampai anak berusia 6 bulan.

Namun, setelah 6 bulan bukan berarti Moms harus menyetop asupan ASI pada Si Kecil.

Si Kecil tetap bisa diberikan ASI sampai usianya menginjak dua tahun.

Pemberian ASI sendiri dipercaya ampuh membuat tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal.

Akan tetapi, banyak juga orangtua yang justru enggan memberikan ASI kepada anaknya.

Entah karena merasa malas, lelah, ataupun sakit Moms.

Sehingga kebanyakan ibu yang tidak mau menyusui anaknya lebih mengandalkan susu formula.

Baca Juga: Pantas Dilakukan Turun-temurun, Ternyata Ini Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur yang Luar Biasa, Pil yang Sering Diminum Ini Pasti Jadi Gak Berguna Lagi

Pemberian susu formula pada anak sebenarnya tidak ada salahnya Moms.

Hanya saja harus diberikan sesuai indikasi bukan sembarangan saja.

Indikasi ini bisa dialami oleh ibu dan bayi tentunya.

Kondisi-Kondisi yang Memperbolehkan Bayi Baru Lahir Minum Susu Formula

1. Ibunya Sakit

Menurut salah seorang ahli bernama dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari RSIA Brawijaya Antasari, susu formula bisa diberikan ketika sang ibu justru mengalami sakit keras dan masuk ke ruang ICU setelah melahirkan.

dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari

"Ada dua orang yang terlibat yakni ibu dan anak. Pertama, kita lihat dari kondisi ibunya sendiri, misalnya setelah melahirkan ibunya masuk ICU karena penyakit yang berat maka anak tidak bisa diberikan ASI," tutur dr. Reza dalam peliputan khusus bersama Nakita.id, Senin (14/3/2022).

Namun, dr. Reza juga menyarankan jangan langsung diberikan susu formula.

Baca Juga: Manfaat Kolostrum dari Susu Sapi dalam Produk Perawatan Kulit Bayi, Cocok untuk Kulit Si Kecil yang Masih Sensitif dan Rentan Iritasi

Lihat dulu apakah ada susu perah, atau susu donor, namun jika tidak ada sama sekali baru boleh diberikan susu formula.

"Kalau ada susu perah ya diberikan, kalau ada susu donor ya diberikan, tapi kalau tidak ada sama sekali ya susu formula," sambung dr. Reza.

2. Bayi Memiliki Kelainan

Kondisi lainnya yang memperbolehkan bayi baru lahir minum susu formula adalah ketika anaknya memang mengalami kelainan sejak awal.

"Kedua, pada bayi yang memang sudah memiliki kelainan sejak awal. Contohnya, bayi dengan galaktosemia jadi tidak bisa masuk dengan susu-susu yang laktosa. Itu emang harus diberikan susu-susu yang khusus," tutur dr. Reza.

3. Bayi Prematur

Selain itu, bayi yang terlahir dengan kondisi preamtur juga dianjurkan untuk mengonsumsi susu formula sebagai tambahan ASI.

Supaya kenaikan berat badannya bisa cepat dan perkembangannya juga bisa optimal.

"Bisa juga dipertimbangkan untuk bayi yang premature atau kurang bulan memang tetap pakai ASI tapi semakin tambahnya usia memang diperlukan tambahan dari susu formula," ungkap dr. Reza.

Baca Juga: Kulit Tangan Belang Bisa Kembali Putih Tanpa Perlu Gonta-ganti Handbody, Cukup Pakai Tomat Hingga Susu Seminggu Langsung Keliatan Hasilnya!

4. Bayi dengan Kondisi Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan suatu kondisi dimana kadar gula darah dalam tubuh bayi sangatlah rendah.

Sehingga dianjurkan untuk pemberian susu formula supaya meningkatkan kadar glukosanya.

"Bayi yang rentan terkena kondisi hipoglikemia. Jadi, setelah lahir kadar glukosanya itu kurang. Padahal glukosa ini zat penting takutnya kalau semakin rendah kadar glukosanya justru menyebabkan kondisi yang tidak baik pada bayi bahkan anak bisa sampai kejang.Kalau memang rentan hipoglikemia berulang ternyata kok ASI perah, atau ASI donornya tidak ada maka pertimbangkan pakai susu formula," ungkap dr. Reza.

5. Bayi Kurang Asupan

dr. Reza menjelaskan bahwa bayi ketika baru lahir memang akan mengalami penurunan berat badan.

Namun, yang jadi masalah ketika penurunannya tersebut lebih dari 10%.

Para Moms wajib curiga karena bisa saja itu sebagai pertanda bahwa anak mengalami kekurangan asupan.

"Yang namanya bayi dari usia 0-7 hari itu akan turun berat badannya, akan jadi masalah jika penurunannya lebih dari 10%. Itu patut kita curigai jangan-jangan anak kurang asupan, maka bisa dipertimbangkan untuk pemberian susu formula," ujar dr. Reza.

Baca Juga: Shandy Aulia Pernah Coba Pakai Susu Formula Tapi Tidak Berhasil, Ternyata Ini Manfaat Direct Breastfeeding yang Dilakukan Istri David Herbowo Itu

6. Infeksi HIV pada Ibu

Sedangkan menurut dr. Ity Sulawati M.Kes., Sp.A dari Rumah Sakit Vania Bogor, Jawa Barat, kondisi lainnya yang memungkinkan anak diberikan susu formula adalah karena ibunya menderita infeksi parah seperti HIV.

dr. ity sulawati M.Kes., Sp.A dari Rumah Sakit Vania Bogor, Jawa Barat.

Karena jika paksa disusui secara langsung potensi bayi tertular HIV pun sangat besar.

"Biasanya, pada kondisi-kondisi dimana ibunya ada infeksi, yang paling sering infeksi HIV. Dokter biasanya akan menganjurkan lebih baik diberikan susu formula dibandingkan dengan ASI karena jika menyusui secara langsung ada potensi untuk tertular," ujar. dr. Ity dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Kamis (17/3/2022).

Namun, apabila pemberian susu formula juga tidak memungkinkan, ibu-ibu yang menderita HIV bisa tetap menyusui anaknya dengan dibantu obat-obatan supaya si bayi tidak tertular.

"Tapi pada kondisi tidak memungkinkan diberikan susu formula, ASI masih bisa diberikan dengan dibantu obat-obatan untuk mencegah terjadinya penularan HIV tersebut," sambung dr. Ity.

7. Berat Badan Bayi Tidak Bertambah

dr. Ity juga menjelaskan, pemberian susu formula bisa dilakukan ketika pemberian ASI tidak bisa membuat berat badan bayi naik secara signifikan.

"Bisa juga pada kondisi bayi di bawah enam bulan setelah mendapatkan ASI Si Kecil justru tidak menunjukkkan kenaikan berat badan yang diharapkan. Nah, itu harus dievaluasi, apakah ASI nya cukup untuk memenuhi kebutuhan si bayi atau tidak dan ketika dievalusi ternyata ASI nya tidak mencukupi maka bisa menjadi indikasi diberikan susu formula," tutup dr. Ity.

Baca Juga: Mencari Susu Formula untuk Bayi 0-6 Bulan Agar Cepat Gemuk? Tunggu, Simak Dulu Fakta Perbadingannya dengan ASI Berikut Ini