Anak Kurang Asupan Makanan Sehat dan Bergizi? Waspadai Efek Sampingnya Bisa Mengganggu Perkembangan Tubuh Sesuai Usianya

By Kintan Nabila, Jumat, 15 April 2022 | 20:01 WIB
Anak kurang asupan makanan sehat dan bergizi (freepik)

Nakita.id - Moms, Si Kecil susah banget kalau disuruh makan?

Anak-anak yang masih kecil biasanya akan melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut).

Mereka hanya mau makan menu yang itu-itu saja dan tak mau mencoba variasi makanan baru.

Waduh, kalau sudah begini yang ada anak bisa kekurangan gizi dan nutrisi penting di usianya.

Oleh karena itu, penting sekali memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Metabolik dari RS Pondok Indah menyebutkan apa yang akan terjadi kalau anak tidak diberi makanan sehat dan bergizi.

"Anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup terutama di usia 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari dalam kandungan sampai usia anak 2 tahun, itu bisa menurunkan IQ," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Selasa (12/4/2022).

dr Cut menjelaskan, awalnya mungkin Moms tenang-tenang saja saat Si Kecil menolak makanan ini dan itu.

Namun, lama kelamaan akan terlihat bahwa tubuhnya memang kekurangan gizi dan nutrisi penting dari makanan sehat.

Baca Juga: Menyiapkan Makanan Sehat dan Bergizi untuk Anak Tidak Susah Loh! Begini Cara Mengatur Takaran Nutrisi dalam Satu Piring Makanan

dr Cut menjelaskan, anak yang kurang asupan makanan sehat dan bergizi efeknya akan muncul beberapa tahun kemudian.

"Mungkin anaknya terlihat aktif-aktif saja, tapi masalah itu kemudian baru terlihat ketika dia sekolah," kata dr Cut. 

dr. Cut Nurul Hafifah, Sp. A (K) Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah.

Dijelaskan olehnya, anak yang kekurangan asupanan makanan sehat dan bergizi, fungsi otaknya tidak bisa bekerja secara optimal.

Namun, bukan fungsi otak yang mengatur hal-hal seperti berjalan atau bernyanyi, ya!

Melainkan fungsi otak untuk mengingat, menganalisis, dan memecahkan masalah. 

"Begitu anak masuk ke tingkat analisis masalah yang lebih rumit, nantinya akan susah," kata dr Cut.

Inilah kenapa banyak anak yang lemah di pelajaran seperti matematika yang membutuhkan kemampuan analisis.

Lalu bagaimana cara mengatasinya, Moms?

Baca Juga: Anak Suka Makan Cepat-cepat Tanpa Dikunyah Dulu? Begini Cara Mengatasinya Supaya Anak Tidak Tersedak

Sebelumnya ia menjelaskan, kenapa kekurangan nutrisi bisa memengaruhi fungsi otak.

"Karena waktu bayi ia kekurangan nutrisi yang baik, sehingga serabut-serabut sarafnya tidak bisa terkoneksi satu sama lain," kata dr Cut.

"Kelihatannya nanti beberapa tahun kemudian saat anak sudah sekolah," lanjutnya.

Dijelaskan oleh dr Cut, padahal 1000 hari pertama kehidupan adalah modal awal untuk membentuk fungsi otak yang optimal.

Namun, sayangnya banyak para Moms yang masih menyepelekan pentingnya memenuhi makanan sehat dan bergizi untuk anak.

Hal tersebut, dilihat dari mereka yang selalu menuruti kemauan anaknya untuk mengonsumsi makanan tertentu saja.

"Mungkin efeknya tidak selalu terlihat jelas, tetapi bukan berati aman-aman saja, jadi kita harus tetap mesti waspada," kata dr Cut.

"Cukupi nutrisi anak supaya berat dan panjang badannya naik, serta lingkar kepalanya juga berkembang dengan baik," lanjutnya.

"Sehingga dikemudian hari perkembangan otaknya optimal dan ia bisa melakukan analisis yang rumit karena memang punya modal yang cukup," pungkasnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Anak Ikut-ikutan Tren Diet Seleb Korea yang Ekstrem! Begini Panduan Diet Sehat untuk Menjaga Berat Badan Remaja