Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak Mewabah di Indonesia, Apakah Bisa Menularkan ke Manusia?

By Kirana Riyantika, Jumat, 13 Mei 2022 | 15:15 WIB
Penyakit mulut dan kuku menyerang hewan ternak (Pexels/Kat Smith)

Nakita.id - Masyarakat baru-baru ini digegerkan dengan mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Mulanya, kasus PMK ditemukan pada hewan ternak di Jawa Timur.

Melansir Kompas, pada Selasa (10/5) sudah ada laporan ribuan sapi terkena PMK dalam sepekan terakhir di Jawa Timur.

Penyakit mulut dan kuku tersebut dengan cepat menulari hewan-hewan ternak.

Moms mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa PMK itu?

Melansir Tribunnews, PMK disebabkan infeksi virus aphtae Epizooticae.

Penyakit tersebut menular dan bersifat akut.

Hewan ternak yang berisiko tertular infeksi virus tersebut diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi.

Gejala PMK pada hewan ternak diantaranya demam tinggi mencapai suhu 39-41 derajat celcius, air liur berlebihan dan berbusa, serta ada luka lepuh di lidah dan mukosa rongga mulut.

Baca Juga: Disebut Bisa Sembuhkan Orang yang Positif Covid-19, Emangnya Benar Bakalan Ada Efek Samping Minum Air Rebusan Daun Sungkai? Ternyata Begini Sebenarnya

Hewan ternak yang alami PMK juga memiliki ciri tidak mau makan, sulit berdiri, hingga napas cepat.

Lalu, apakah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak bisa menular pada manusia?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bila penyakit itu tidak bisa menular ke manusia.

Ini karena domainnya ada pada hewan.

"Kami sudah diskusi dengan WHO dan badan kesehatan hewan dunia bahwa penyakit mulut dan kuku ini domainnya ada di hewan, jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," tegas Budi.

Jadi, wabah PMK sangat berbeda proses penularannya dengan Covid-19, flu burung, dan sebagainya.

Bila memang PMK dari hewan ternak tidak bisa menular ke manusia apakah daging hewan yang terinfeksi PMK aman untuk dikonsumsi?

Ternyata, daging hewan yang terinfeksi PMK aman dikonsumsi manusia.

Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: Awas Jangan Sampai Salah Penanganan dalam Mengatasi Mata Merah, Begini Caranya

Terutama mengenai proses memasak daging yang terinfeksi PMK.

Penting untuk memberikan treatment pelayuan untuk menurunkan pH dari daging.

"Proses pelayuan adalah metode dengan cara daging digantung untuk menurunkan pH dari daging," ujar Prof Mustofa Hlmi selaku pakar kesehatan masyarakat veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Pada proses pelayuan itu, akan terjadi proses enziminasi.

Sehingga bisa menurunkan kontaminasi virus penyakit mulut dan kuku.

"Jadi aman dikonsumsi. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya.

Tapi kan tangan akan mudah tercemar," beber Prof Mustafa.

Penting bagi Moms mencuci tangan baik sebelum dan sesudah mengolah daging.

Sehingga tangan bisa terhindar dari kontaminan.

Baca Juga: Satu Indonesia Belum Bisa Bernapas Lega, Padahal Baru Saja Kasus Covid-19 Melandai Tapi Sosok Pakar Ini Sebut Ada Bahaya Lain Terkait Virus Corona Sedang Mengancam