Nakita.id – Dibalik rasanya yang menyegarkan, jeruk nipis ternyata berbahaya untuk orang yang mengalami kondisi ini.
Kalau mendengar jeruk nipis, Moms pasti langsung terpikir dengan rasanya yang asam dan segar.
Jeruk nipis memang kerap digunakan untuk menambah rasa segar dalam makanan.
Selain itu, jeruk nipis juga sering diandalkan sebagai obat batuk alami.
Tak heran apabila sebagian orang sampai menyimpan jeruk nipis di dalam kulkas karena siapa tahu dibutuhkan sewaktu-waktu.
Namun, tahukah Moms, jeruk nipis ternyata tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan, lo.
Ya, ada beberapa kondisi yang ternyata perlu membatasi bahkan menjauhi jeruk nipis.
Pasalnya, alih-alih bermanfaat, jeruk nipis justru bisa menimbulkan bahaya.
Wah, kondisi seperti apa ya yang tidak boleh mengonsumsi jeruk nipis?
Melansir dari Style Craze, berikut ini beberapa kondisi yang sebaiknya menghindari jeruk nipis:
Penderita penyakit ginjal
Meskipun air jeruk nipis memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, orang yang menderita penyakit ginjal ternyata sebaiknya tidak mengonsumsi air jeruk nipis.
Alasannya, karena jeruk nipis dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Hal itu disebabkan oleh kadar kalium yang tinggi di dalam jeruk nipis.
Nah, hal tersebut mungkin buruk bagi orang-orang yang menderita penyakit ginjal.
Ginjal yang sakit tidak akan mampu menjaga keseimbangan elektrolit. Hal ini menyebabkan kadar kalium, natrium, dan fosfor yang tidak normal.
Gejala yang timbul seperti irama jantung yang tidak normal, kelemahan, dan detak jantung yang lambat.
Kerusakan gigi
Air jeruk nipis memiliki kandungan asam sitrat yang tinggi. Keasamannya yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan email gigi.
Jika pembusukan ini berlanjut ke dentin, Moms mungkin mulai mengalami kepekaan dan rasa sakit.
Selain sakit pada gigi, mengonsumsi air jeruk nipis (terutama kalengan) dalam jumlah berlebihan, bisa berdampak pada hilangnya jaringan gigi, gigi, bernoda dan dalam beberapa kasus ekstrim, menyebabkan gigi berlubang.
Ibu hamil
Meski rasanya nikmat, konsumsi air jeruk nipis yang berlebihan saat hamil dapat memengaruhi perut.
Selain itu, kemungkinan tertular penyakit bawaan makanan juga bisa meningkat selama kehamilan.
Minum jus jeruk nipis yang tidak dipasteurisasi mungkin berbahaya dan bahkan dapat secara langsung memengaruhi bayi di dalam kandungan. Hal tersebut terjadi karena sistem kekebalan sangat lemah selama kehamilan.
Karena kekurangan ini, Moms akan lebih rentan terhadap sakit maag dan penyakit bawaan makanan (seperti salmonella dan E.coli) selama masa kehamilan.
Adapun gejala yang biasanya ditimbulkan adalah kram perut, gangguan pencernaan, dan diare.
Untuk melihat kembali kondisi yang tidak dibolehkan mengonsumsi jeruk nipis, cek halaman 2. (*)