Mempertimbangkan Risiko Sunat Pada Bayi, Dokter Ungkap Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Tindakan Ini

By Syifa Amalia, Jumat, 15 Juli 2022 | 15:20 WIB
Pentin untuk mengetahui apa saja risiko sunat pada bayi dengan mempertimbangkan berbagai faktor medis dan kesiapan orangtua. (Nakita.id/Alvioni)

Kondisi ini terjadi karena penyempitan di ujung kulit kemaluan sehingga sangat sulit untuk dibersihkan.

Terlihat ketika anak buang air kecil maka akan menggelembung terlebih dahulu.

“Atau kalau pada beberapa anak yang sering mengalami infeksi saluran kemih. Karena faktor kebersihan dan sebagainya nah itu perlu dipertimbangkan untuk dilakukan sunat,” ujar dr. William.

dr. William Jayadi Iskandar, Sp.A Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah menjelaskan risiko sunat pada bayi.

Adapun untuk masa pemulihan luka dr. William mengungkapkan tidak jauh berbeda antara bayi, anak, maupun orang dewasa.

“Pemulihan lukanya kurang lebih sekitar 7 hari, sekitar 1-2 minggu untuk pemulihan luka,” sebut dr. William.

Dengan demikian, kapan usia anak bisa melakukan sunat?

Baca Juga: Sunat Anak: Prosedur dan Manfaatnya untuk Si Kecil, Mulai dari Cegah ISK hingga Peradangan Organ Intim

“Sebenarnya tidak ada batasan khusus, tapi yang penting pastikan si bayi tersebut sudah mendapatkan vitamin K dan posisi medisnya secara umum siap dilakukan tindakan tersebut,” jelas dr. William.

Vitamin K dalam hal ini berperan untuk membantu sistem pengentalan dan pembekuan darah.

Produksi vitamin ini di tubuh sebenarnya dibantu oleh bakteri-bakteri sehat di sepanjang saluran cerna. Ketika dewasa, tubuh tidak akan kekurangan vitamin K.

Sementara pada bayi baru lahir, mereka belum memiliki bakteri baik di dalam ususnya.